Penyerangan Polres Jeneponto didahului adanya kesalahpahaman antara 2 oknum TNI dan 1 polisi. Namun Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen Totok Imam Santoso mengatakan kesalahpahaman itu belum dapat disimpulkan sebagai penyebab penyerangan Polres Jeneponto.
Kesalahpahaman tersebut melibatkan 2 oknum TNI masing-masing dari Kodam V/Brawijaya dan Kodam XIII/Merdeka dengan seorang oknum personel Polres Jeneponto. Kedua oknum TNI itu diketahui sedang cuti di Jeneponto.
"Mungkin rekan-rekan sudah mendengar kejadian di Kabupaten Jeneponto adanya kesalahpahaman oknum dari TNI AD yang sedang melaksanakan cuti dari Kodam V/Brawijaya dan dari Kodam XIII/Manado (Kodam XIII/Merdeka) dengan oknum dari Polres Jeneponto, kalau tidak salah dari Satreskrim," ujar Mayjen Totok saat melakukan konferensi pers bersama Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso di Ruang Binayuda Makodam XIV Hasanuddin, Makassar, Kamis (27/4) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
POM masing-masing Kodam tersebut kini sudah berada di Jeneponto. Kedua oknum prajurit yang terlibat masalah itu sedang diperiksa.
"Itu sudah dihadiri oleh masing-masing Komandan POM Kodam dan kita membantu memfasilitasinya. Dan sudah ada titik temu, jadi masing-masing diselesaikan, diambil keterangan nanti setelah minta waktu 2 hari setelah ketemu nanti akan disampaikan," ujar Totok.
Sementara itu, Propam Polda Sulsel juga sudah ikut mengusut oknum polisi yang terlibat masalah dengan 2 oknum TNI. Dia berharap hasil pemeriksaan kedua institusi dapat segera disampaikan hasilnya dalam waktu dekat.
"Saat ini Danpomdam kedua Kodam (Kodam Brawijaya dan Kodam Manado) tersebut masih di Jeneponto untuk mengambil keterangan kemudian dari Polda sudah diambil alih oleh Propam dan minta tidak lama segera disampaikan," kata Totok.
Kendati ada kesalahpahaman oknum antarinstitusi tersebut, Totok menegaskan penyerangan Polres Jeneponto sejauh ini tak dapat disimpulkan dilakukan oknum TNI.
"Penyerangan tidak ada (dari TNI)," tegas Totok.
Pangdam Pastikan 2 Oknum TNI Ditindak
Mayjen Totok memastikan 2 oknum TNI dan 1 polisi yang terlibat cekcok sebelum insiden penyerangan Polres Jeneponto itu akan ditindak tegas. Dia juga memastikan kasus ini diselesaikan secara transparan.
"Permasalahan tersebut kita juga sudah komitmen akan diselesaikan secara transparan bagi pihak yang bermasalah. Nanti akan dilakukan proses hukum yang berlaku," tegas Mayjen Totok.
"Saat ini Danpomdam kedua Kodam tersebut masih di Jeneponto untuk mengambil keterangan. kemudian dari Polda sudah diambil alih oleh Propam dan minta tidak lama segera disampaikan sehingga harapannya sudah ditangani dengan baik dan yakinkan tidak ada setiap masalah yang selama ini," tegas Mayjen Totok.
Dia mengatakan bahwa meskipun kedua belah pihak sudah dimediasi damai, proses hukum akan tetap berlaku bagi oknum yang jelas-jelas bersalah.
"Nanti semua dikembalikan kepada aturan. Kalau memang anggota benar ya kita benarkan, yang salah harus minta maaf nanti kita buat perdamaian dan tetap ditindaklanjuti dengan proses hukum yang berlaku," paparnya.
"Mungkin masalahnya sudah tahu semua, bagaimana prosesnya waktu itu. Kemudian itu sudah selesai semua, sudah selesai ditindaklanjuti oleh masing-masing institusi," tambah Mayjen Totok.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...