
Gatot Ajak Setop Kadrun-Kampret, PWNU DIY: Sudahi Perang Opini Pasca Pilpres
Gatot Nurmantyo mengajak masyarakat berhenti menggunakan sebutan 'kadrun' dan 'kampret'. PWNU DIY menilai perlu perang opini pasca-Pilpres harus disetop
Gatot Nurmantyo mengajak masyarakat berhenti menggunakan sebutan 'kadrun' dan 'kampret'. PWNU DIY menilai perlu perang opini pasca-Pilpres harus disetop
Gatot Nurmantyo meminta semua pihak menghentikan sebutan 'kadrun' dan 'kampret'. Sejumlah kalangan juga meminta Gatot tidak berat sebelah.
Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengajak masyarakat berhenti menggunakan istilah 'kadrun' dan 'kampret'. NasDem nilai imbauan itu kurang menyinggung 'cebong'.
Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar mengajak seluruh pihak bersatu untuk keutuhan NKRI. Termasuk mengajak Gatot untuk berkumpul rujakan.
PWNU Jatim menilai sebutan kadrun dan kampret tergantung kondisi. PWNU menilai kalimat itu keluar dari masyarakat saat ada kelompok merasa paling Islami.
Gatot Nurmantyo meminta sebutan kadrun dan kampret dihentikan. Dua istilah itu berasal dari era persaingan Pilpres 2019 yang mempertemukan Jokowi vs Prabowo.
Gatot Nurmantyo menganggap sebutan 'kadrun' dan 'kampret' melecehkan Tuhan. Muhammadiyah menilai memanggil orang dengan nama binatang dilarang agama Islam.
Gatot Nurmantyo menganggap panggilan kadrun dan kampret melecehkan Tuhan. MUI berbicara panggilan jelek itu mengarah pada akhlak yang tidak baik.
Partai Golkar merespons pernyataan Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang mengajak semua pihak agar menghentikan sebutan 'kadrun' dan 'kampret'.
PKB menyebut isu sebutan kadrun dan kampret sudah hilang seusai Pilpres 2019 sembari mempertanyakan maksud Gatot Nurmantyo membahasnya lagi.