Bahasa Jawa memang unik. Bahasa dengan penutur terbanyak di Indonesia itu memiliki kosakata yang sangat kaya.
Salah satunya, mereka memiliki penamaan untuk hewan-hewan yang masih kecil. Nama tersebut sudah jauh berbeda dengan nama hewan yang sudah dewasa.
Hal tersebut jarang dijumpai dalam kosakata bahasa lain, termasuk Bahasa Indonesia. Kita hanya akan menyebut 'sapi kecil' atau 'anak sapi' untuk sapi yang masih kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya ada segelintir nama anak hewan dalam Bahasa Indonesia. Biasanya penyebutan itu diberikan karena hewan mengalami metamorfosis.
Beberapa diantaranya adalah penyebutan 'ulat' untuk anak kupu-kupu maupun 'kecebong' untuk anak katak.
Dikutip dari buku Sinau Pepak Basa Jawa yang ditulis Romdonah, berikut ini adalah beberapa diantara nama anak hewan yang ada dalam Bahasa Jawa.
- Anak sapi: pedhet
- Anak wedhus (kambing): cempe
- Anak asu (anjing): kirik
- Anak bandeng: nener
- Anak semut cangkrang: Kroto
- Anak banteng: wareng
- Anak babi: gembluk
- Anak bebek: meri
- Anak bulus: ketul
- Anak cacing: lur
- Anak cicak: sawiyah
- Anak coro (kecoak): mendhet
- Anak gajah: Bledug
- Anak jaran (kuda): belo
- Anak Kadal: tobil
- Anak kebo (kerbau) gudel
- Anak kodok: cebong/precil
- Anak kucing: cemeng
- Anak ikan lele: jabrisan
- Anak macan/harimau: gogor
- Anak pitik (ayam): piyik
- Anak tikus: cindhil
- Anak ula (ular): kisi
- Anak lawa (kelelawar): kampet
Nah, itu tadi nama beberapa anak hewan dalam Bahasa Jawa. Jangan lupa dihafalkan agar Bahasa Jawa bisa terus lestari.
(ahr/apl)