
Ironi Harga Sayur Mahal Padahal RI Negara Agraris
Indonesia sebenarnya merupakan negara dengan juluk negara agraris karena memiliki potensi pertanian yang begitu besar. Kok sayurannya mahal?
Indonesia sebenarnya merupakan negara dengan juluk negara agraris karena memiliki potensi pertanian yang begitu besar. Kok sayurannya mahal?
Para pedagang Pasar Lokbin Muria Dalam resah akan kondisi harga sayuran yang melambung tinggi hingga mencapai 50%.
Memasuki awal bulan Ramadan, pantauan Pasar Rebo, Purwakarta, melaporkan harga daging ayam dan sapi mengalami kenaikan. Sementara itu, harga sayuran turun
Harga sayur dan daging ayam di Klaten melambung pada hari kedua Lebaran 1442 H. Harga beberapa jenis sayuran bahkan naik hingga dua kali lipat.
Harga belanjaan seperti sayur dan bumbu memang berbeda di tiap daerah. Di Jakarta belanja Rp 35 ribu disebut murah, tapi di kota lain justru dianggap mahal.
Jelang Natal dan tahun baru sejumlah harga sayuran di Pasar Lakessi, Parepare, Sulawesi Selatan mengalami kenaikan. Kenaikan cukup tinggi terjadi pada cabai.
Harga sayur mayur yang terus merosot membuat petani sayur di lereng Gunung Merapi di Klaten menjadikan hasil pertanian sayuran dijadikan pakan ternak.
Harga komoditas sayuran di pasar tradisional di Kota Bandung mengalami penurunan. Seperti di Pasar Kosambi, penurunan harga terjadi sudah hampir dua bulan.
Petani sayuran di Lembang, Kabupaten Bandung Barat mengeluhkan harga sejumlah komoditi mengalami penurunan. Salah satunya harga jual tomat dan cabai.
Harga komoditas sayuran di PAB Kota Cimahi melonjak. Kenaikan harga ini disebabkan musim kemarau yang berefek terhadap proses tanam-panen sayuran.