Harga Sayuran Dari Petani Lembang Naik!

Harga Sayuran Dari Petani Lembang Naik!

Whisnu Pradana - detikJabar
Jumat, 08 Jul 2022 13:43 WIB
Petani di Lembang Cek Kondisi Sayuran Sebelum Dipanen
Petani di Lembang Cek Kondisi Sayuran Sebelum Dipanen (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Petani di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) sedang bahagia. Hal ini lantaran harga jual sayur mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Misalnya harga tomat yang biasanya hanya Rp 4 ribu perkilogram dari tingkat petani, saat ini dijual seharga Rp 10 ribu perkilogram. Kemudian cabai keriting merah yang biasanya hanya dijual Rp 30 ribu saat ini mencapai Rp 70 ribu perkilogram.

"Alhamdulillah sedang naik. Sekarang cabai rawit merah Rp 80 ribu perkilogram, biasanya Rp 30 ribu. Hampir semua naik 50 persen," ujar Dadan (44), petani asal Lembang, Jumat (8/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dadan menuturkan bagi petani yang memiliki lahan luas kondisi naiknya harga sayuran menjadi keuntungan karena pendapatannya bisa berkali-kali lipat berbeda dengan petani yang lahannya terbatas.

"Kalau yang luas lahannya ya untungnya juga besar. Tapi kan itu juga tergantung kondisi sayurannya, kalau banyak yang busuk atau kurang bagus panennya ya mungkin sama seperti biasanya," kata Dadan.

ADVERTISEMENT

Dadan mengatakan sejumlah faktor yang menyebabkan naiknya harga sayuran dari tingkat petani sampai tingkat distributor karena cuaca buruk yang terjadi belakangan ini, ditambah dengan adanya inflasi hingga turut mendongkrak harga sayuran.

"Memang harga sayuran sedang naik, tapi ada kendalanya juga yaitu faktor cuaca. Kalau hujan terus kan sayuran juga jadi rentan busuk, nanti ke panen jadi kurang bagus karena banyak hama," ucap Dadan.

Harga sayuran diperkirakan bakal kembali normal setelah Idul Adha. Sebagian petani pun kini sudah menanam jenis sayuran lain sebab masa panennya sudah habis.

"Harga-harga sayuran mungkin baru turun setelah lebaran, asalkan kondisi cuaca juga ikut normal. Mudah-mudahan harga sayuran stabil, enggak memberatkan konsumen dan enggak juga merugikan petani," ujar Dadan.


Cabai Mahal Rawan Maling

Harga cabai rawit merah mencapai Rp 75 ribu perkilogram. Sementara harga jual di pasar bisa mencapai Rp 85 ribu perkilogram. Padahal biasanya hanya Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu.

Namun harga cabai yang sedang naik, juga menimbulkan perasaan was-was bagi para petani, seperti di Desa Cikareumbi, Lembang, lantaran rawan aksi pencurian cabai di pohon terutama menjelang masa panen.

"Iya khawatir juga, karena kan kalau mahal gini banyak yang butuh. Ya akhirnya kita harus menjaga tanaman cabai biar enggak dicuri terutama sebelum panen," kata Isak, petani cabai di desa tersebut.

Ia biasanya menjaga tanaman cabai di lahan seluas hampir satu hektare ditemani beberapa pegawainya. Namun aktivitas tersebut tak dilakukan setiap hari melainkan hanya saat menjelang cabai dipanen.

"Ya setelah kerja, magrib kembali lagi ke kebun. Dijaga tanamannya biar enggak dicuri, paling sampai jam 12 malam. Kasihan kalau 24 jam, besok kan harus kerja lagi. Tapi alhamdulillah sampai sekarang belum ada kejadian (pencurian)," ucap Isak.

Isak mengatakan harga cabai rawit merah diperkirakan akan stabil untuk beberapa pekan ke depan. Salah satu faktornya yakni cuaca ekstrem yang tak menentu karena dipengaruhi oleh pasokan cabai yang berkurang.

"Masih stabil (beberapa pekan kedepan). Soalnya harga Rp 75 ribu dari petani juga sudah bertahan sebulan ini," tutur Isak

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Harga Cabai di Lumajang Jatim Rp 112 Ribu Per Kilogram, Sebelumnya Rp 50 Ribu"
[Gambas:Video 20detik]
(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads