
Gunung Anak Krakatau Erupsi, Warga Keluhkan Sakit Mata-Sesak Napas
Gunung Anak Krakatau beberapa hari terakhir mengalami erupsi. Akibatnya, warga di Pulau Sebesi mengalami dampak abu vulkanik hingga mata sakit dan sesak napas.
Gunung Anak Krakatau beberapa hari terakhir mengalami erupsi. Akibatnya, warga di Pulau Sebesi mengalami dampak abu vulkanik hingga mata sakit dan sesak napas.
Gunung Anak Krakatau kembali erupsi dan menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter. Masyarakat diminta untuk tidak mendekat GAK dengan jarak 5 kilometer.
Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pagi ini. Gunung Anak Krakatau melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 M di atas puncak gunung api aktif.
Gunung Anak Krakatau kembali dua kali erupsi hari ini. Ketinggian abu vulkanik mencapai 1.157 meter di atas permukaan laut.
Setelah sempat mengalami penurunan aktifitas, Gunung Anak Krakatau kembali mengalami mengeluarkan abu vulkanik. GAK mengalami 9 kali erupsi.
Aktivitas nelayan tetap berjalan normal meski Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi sejak Minggu (26/11). Namun, nelayan diimbau mengenakan jaket pelampung.
ASDP memastikan penyeberangan di Bakauheni tidak terganggu meski ada peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau. Lalu lintas di perairan Lampung masih normal.
Aktivitas vulkanik di Gunung Anak Krakatau masih berlanjut hari ini. Gunung Anak Krakatau mengalami empat kali erupsi.
Aktivitas vulkanik di Gunung Anak Krakatau masih berlanjut. Tercatat dari Selasa (28/11/2023) pagi ini, Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi 4 kali.
Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pagi ini. Letusan itu melontarkan abu vulkanik setinggi 1 kilometer di atas puncak.