
Semarak Tradisi Dugderan Sambut Ramadan di Semarang yang Ada Sejak 1881
Tradisi Dugderan di Semarang yang telah ada sejak tahun 1881 ini digelar sebagai penyambutan bulan suci Ramadan. Tradisi itu sudah ada sejak tahun 1881.
Tradisi Dugderan di Semarang yang telah ada sejak tahun 1881 ini digelar sebagai penyambutan bulan suci Ramadan. Tradisi itu sudah ada sejak tahun 1881.
Tradisi Dugderan kembali digelar hari ini. Tradisi menyambut datangnya bulan Ramadan ini adalah pelestarian budaya yang lahir sejak tahun 1881.
Dugderan bakal digelar hari Jumat (28/2) besok. Rencananya kirab akan dimulai pukul 13.00 WIB diawali upacara di halaman Balai Kota Semarang.
Kue ganjel rel ini terinspirasi dari kudapan Belanda bernama Onbitjkoek. Kue ini selalu hadir dalam tradisi Dugderan di Semarang.
Walikota Semarang, Agustina Wilujeng lebih memilih nyapu-nyapu di pasar Dugderan dibandingkan ikut retret kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng tidak ikut retret di Magelang dan memilih untuk melakukan sejumlah aktivitas, seperti bersih-bersih di Pasar Dugderan.
Pasar Dugderan di Jl Kyai Haji Agus Salim, Kauman, Semarang Tengah, dimulai hari ini sampai Rabu pekan depan. Ini rekayasa lalu lintas dan kantong parkirnya.
Pasar Dugderan penanda jelang Ramadan akan berlangsung selama 10 hari di Jalan Kyai Haji Agus Salim, Kelurahan Kauman, Kota Semarang. Begini potret terkininya.
Sat Lantas Polrestabes Semarang telah menyiapkan manajemen rekayasa lalu lintas selama tradisi Dugderan berlangsung pada 17-26 Februari 2025.
Kirab Dugderan di Semarang menjelang bulan Ramadan berlangsung meriah. Kondisi hujan tidak menyurutkan antusiasme peserta dan warga penonton.