Pasar Dugderan di Jalan Kyai Haji Agus Salim, Kelurahan Kauman, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, berlangsung mulai hari ini sampai Rabu pekan depan. Acara tahunan tiap jelang Ramadan ini kembali dimeriahkan dengan wahana permainan pasar malam.
Penjelasan Disbudpar
"Iya ada (pasar malam) di Pasar Dugderan, selama tanggal 17-26 Februari 2025," kata Kepala Seksi Atraksi Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Sarosa, saat dimintai konfirmasi detikJateng, Minggu (16/2/2025).
Sarosa mengatakan, Pasar Dugderan digelar pada 17-26 Februari. Sedangkan Kirab Dugderan akan digelar pada 28 Februari. Tema Dugderan 2025 yakni Bhineka Tunggal Budaya dalam Harmoni Dugder 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan harmoni Dugderan ini nanti semuanya bisa bersatu, bisa hidup rukun, bisa saling mendukung," ujar dia.
![]() |
Polrestabes Lakukan Pengalihan Arus
Sat Lantas Polrestabes Semarang telah menyiapkan manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) yang diterapkan selama tradisi Dugderan. Terdapat pengalihan arus lalu lintas selama 10 hari pelaksanaan Dugderan.
"Ada pengalihan arus lalu lintas selama penyelenggaraan Dugderan di Kota Semarang tanggal 17-26 Februari, besok mulai pukul 07.00 WIB," kata Kasat Lantas Polretabes Semarang AKBP Yunaldi saat dihubungi detikJateng, Minggu (16/2/2025).
Pasar Dugderan akan dilangsungkan di sepanjang Jalan Agus Salim dari pertigaan Hotel Metro Park View Kota Lama Semarang hingga pertigaan SJC Matahari, sehingga akan ada pengalihan arus lalu lintas di ruas jalan tersebut.
Pengendara bisa melewati Jalan Pemuda, jalan Alun-alun Timur, maupun Jalan Mpu Tantular sebagai jalan alternatif. Pasalnya, akan ada pasar malam berisi berbagai wahana permainan di jalan depan SJC Matahari.
"Pengendara diimbau berhati-hati dan tetap tertib dalam berlalu lintas," kata Yunaldi.
![]() |
Kantong Parkir Pasar Dugderan
Bagi warga Kota Semarang yang ingin menyemarakkan kegiatan tersebut, bisa memarkirkan kendaraannya di beberapa titik kantong parkir yang telah disediakan, di antaranya:
- Gedung parkir Masjid Agung Kauman
- Parkir Basement SCJ Matahari
- Parkir Basement Alun-alun Pasar Johar
- Sepanjang Alun-alun Timur
Cerita Pedagang Pasar Dugderan
Pantauan detikJateng di lokasi, kemarin, ruas Jalan Kyai Haji Agus Salim sudah penuh pedagang hingga wahana pasar malam. Sudah banyak pula masyarakat Kota Semarang yang berkeliling menjajal kuliner atau membeli mainan.
Pedagang di Pasar Dugderan tidak hanya dari Kota Semarang. Tapi juga dari Kabupaten Demak, Kendal, dan Kabupaten Semarang. Ada pula pedagang dari Kabupaten Gunung Kidul, Kota Jogja, dan Magelang.
Penjual mainan tradisional asal Kabupaten Kendal, Jarot (52), mengaku telah bersiap sekitar sebulan untuk membuka lapak di Pasar Dugderan Semarang.
"Ramai banget, karena ini kan event tradisi di Semarang buat menyambut bulan puasa. Ada sekitar seratusan pedagang, termasuk yang kuliner juga. Bukanya juga dari pagi sampai tengah malam,"kata Jarot saat ditemui detikJateng, Minggu (16/2/2025).
Ia menjelaskan, tahun lalu pasar malam sempat tak diizinkan untuk digelar di Pasar Dugderan. Tapi tahun ini akan ada pasar malam di Dugderan. Tampak para pekerja tengah mendirikan wahana permainan bianglala, ombak banyu, hingga kora-kora.
"Tahun ini diperbolehkan ada pasar malam, jadi lebih ramai, karena daya tariknya di situ. Tapi tergantung juga perekonomian nasional, daya beli masyarakat, inflasi," ujar pria yang menjual mainan tradisional mulai dari wayang, pecut, kuda, hingga blangkon itu.
"Kalau di Pasar Dugderan itu pendapatannya beragam, bisa Rp 500 ribu sampai Rp 2 juta," imbuh dia.
Pedagang kurma asal Kota Semarang, Yuli (49) mengaku telah membuka lapaknya sejak Jumat (14/2) lalu. Tiap tahun, ia selalu menjual kurma berbagai jenis di Pasar Dugderan Semarang, harganya berkisar Rp 80-100 ribu per kilogram.
"Kalau sekarang pembeli masih belum stabil, cuma 2-3. Kalau mendekati puasa ramai banget, pendapatan bisa sampai Rp 5 juta," jelasnya.
(dil/dil)