Pasar Dugderan yang menjadi penanda jelang Ramadan akan berlangsung selama sepuluh hari di Jalan Kyai Haji Agus Salim, Kelurahan Kauman, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang.
Pantauan detikJateng di lokasi, ruas jalan sudah dipenuhi para pedagang hingga wahana pasar malam. Pasar Dugderan sejatinya baru dibuka mulai Senin (17/2) besok.
Namun, hari ini para pedagang telah bersiap dan masyarakat Kota Semarang sudah banyak yang berkeliling menjajal kuliner atau membeli mainan di Pasar Dugderan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pedagang di Pasar Dugderan tidak hanya dari Kota Semarang. Tapi juga dari Kabupaten Demak, Kendal, dan Kabupaten Semarang. Ada pula pedagang dari Kabupaten Gunung Kidul, Kota Jogja, dan Magelang.
Penjual mainan tradisional asal Kabupaten Kendal, Jarot (52), mengaku telah bersiap sekitar sebulan untuk membuka lapak di Pasar Dugderan Semarang.
"Ramai banget, karena ini kan event tradisi di Semarang buat menyambut bulan puasa. Ada sekitar seratusan pedagang, termasuk yang kuliner juga. Bukanya juga dari pagi sampai tengah malam,"kata Jarot saat ditemui detikJateng, Minggu (16/2/2025).
![]() |
Ia menjelaskan, tahun lalu pasar malam sempat tak diizinkan untuk digelar di Pasar Dugderan. Tapi tahun ini akan ada pasar malam di Dugderan. Tampak para pekerja tengah mendirikan wahana permainan bianglala, ombak banyu, hingga kora-kora.
"Tahun ini diperbolehkan ada pasar malam, jadi lebih ramai, karena daya tariknya di situ. Tapi tergantung juga perekonomian nasional, daya beli masyarakat, inflasi," ujar pria yang menjual mainan tradisional mulai dari wayang, pecut, kuda, hingga blangkon itu.
"Kalau di Pasar Dugderan itu pendapatannya beragam, bisa Rp 500 ribu sampai Rp 2 juta," imbuh dia.
Sementara itu pedagang kurma asal Kota Semarang, Yuli (49) mengaku telah membuka lapaknya sejak Jumat (14/2) lalu. Tiap tahun, ia selalu menjual kurma berbagai jenis di Pasar Dugderan Semarang, harganya berkisar Rp 80-100 ribu per kilogram.
"Kalau sekarang pembeli masih belum stabil, cuma 2-3. Kalau mendekati puasa ramai banget, pendapatan bisa sampai Rp 5 juta," jelasnya.
Kepala Seksi Atraksi Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Sarosa mengatakan Pasar Dugderan akan digelar pada 17-26 Februari. Sedangkan Kirab Dugderan akan digelar pada 28 Februari.
"Dugderan sebentar lagi akan hadir, dilaksanakan tanggal 28 Februari tahun 2025. Kami sudah rapat dengan OPD terkait yang terkait persiapannya," kata Sarosa.
"Iya ada (pasar malam) di Pasar Dugderan, selama tanggal 17-26 Februari 2025," sambungnya.
Dia menjelaskan, tema Dugderan 2025 yakni Bhineka Tunggal Budaya dalam Harmoni Dugder 2025.
"Dengan harmoni Dugderan ini nanti semuanya bisa bersatu, bisa hidup rukun, bisa saling mendukung," pungkas dia.
(dil/dil)