
Mes Tak Terawat Ini Jadi Tempat Dirjen Hubla Simpan Suap Rp 18,9 M
Rumah dinas ini bagai saksi bisu penangkapan Dirjen Hubla oleh penyidik KPK. Siapa sangka, di mes tak terawat ini, Tonny menimbun uang suap Rp 18,9 miliar.
Rumah dinas ini bagai saksi bisu penangkapan Dirjen Hubla oleh penyidik KPK. Siapa sangka, di mes tak terawat ini, Tonny menimbun uang suap Rp 18,9 miliar.
Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Antonius Tonny Budiono, tertangkap penyidik KPK. Dia diduga menerima uang suap Rp 20,7 miliar.
Antonius Tonny Budiono adalah sebuah ironi tersendiri. Lelaki kelahiran Pekalongan, 13 Juli 1958, itu meniti karier perlahan tapi pasti.
Setelah tiga stafnya terlibat suap, Oktober 2016, Antonius Tonny Budiono masuk Satgas Pemberantasan Pungli di Kementerian Perhubungan.
Komisaris Utama PT. Adhiguna Keruktama Adiputra Kurniawan juga ikut ditahan karena memberikan gratifikasi kepada Dirjen Hubla Antonius Tonny Budiono.
Dirjen Hubla Tonny Budiono jadi tersangka penerima suap. Namun Tonny memastikan tidak ada duit yang mengalir pada rekan-rekan di instansinya, apalagi Menteri.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Antonius Tonny Budiono akhirnya keluar gedung KPK mengenakan rompi oranye.
Dirjen Hubla, Tonny, merupakan penerima penghargaan Satyalancana. Tonny sadar perbuatannya menerima suap akan diganjar konsekuensi, tak hanya secara konstitusi.
Dirjen Hubla, Antonius Tonny Budiono, mengakui duit gratifikasi yang diterimanya tidak semata untuk kebutuhan pribadi, tapi juga untuk kegiatan sosial.
Dirjen Hubla Antonius Tonny Budiono mengakui menerima gratifikasi. Hadiah itu disebutnya sebagai terima kasih atas tindakannya mencegah mafia di instansinya.