
APBN Sudah Tekor Rp 138 T, Jangan Kaget Bisa Tembus Rp 1.006 T
Kementerian Keuangan melaporkan APBN 2021 defisit Rp 138,1 triliun atau 0,83% dari produk domestik bruto (PDB). Defisit APBN ditargetkan Rp 1.006 triliun.
Kementerian Keuangan melaporkan APBN 2021 defisit Rp 138,1 triliun atau 0,83% dari produk domestik bruto (PDB). Defisit APBN ditargetkan Rp 1.006 triliun.
Pemerintah telah menyusun postur APBN tahun 2022. Postur APBN tersebut didasari oleh proyeksi ekonomi Indonesia di tahun 2021.
Kementerian Keuangan mencatat defisit alias tekor APBN hingga 31 Maret 2021 mencapai Rp 144,2 triliun atau setara 0,82% dari produk domestik bruto (PDB).
"Kita alami defisit Rp 63,6 triliun. Defisit dari GDP hanya 0,36%," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Defisit APBN tahun anggaran 2021 sebesar 5,7% atau setara Rp 1.006,4 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB). Sumber uang buat menambal defisit dari mana?
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada Januari 2021 tercatat defisit Rp 45,7 triliun.
"Defisit APBN Rp 956,3 triliun. Angka ini lebih baik dibanding yang ditulis di Perpres 72 Rp 82 triliun lebih kecil tadinya Rp 1.039 triliun," ujar Sri Mulyani.
"Bahwa kondisi yang kita hadapi penggunaan instrumen fiskal adalah merupakan keniscayaan, bahwa semua negara situasi nggak mudah,"
"Bulan November ini kita sudah mengalami keseimbangan primer defisit di Rp 582,7 triliun. Sedangkan total dari defisit adalah Rp 883,7 triliun," ujarnya.
"Kami meminta pemerintah tidak boleh lagi melebarkan defisit karena defisit kita sudah tinggi 5,7%."