
5 Fakta Sexy Killers, Film Dokumentasi Jelang Pilpres 2019
Film Sexy Killer sengaja dirilis pada 14 April 2019, jelang pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Apa saja fakta-faktanya?
Film Sexy Killer sengaja dirilis pada 14 April 2019, jelang pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Apa saja fakta-faktanya?
AJI menilai proses hukum terhadap pendiri WatchDoc itu bertentangan dengan kebebasan berekspresi dan berpendapat. Lalu bagaimana tanggapan pihak kepolisian?
AJI mendesak polisi mengungkan kasus kekerasan yang menimpa jurnalis. AJI juga mengimbau perusahaan media aktif melakukan advokasi kepada jurnalis.
AJI Jakarta menuntut penghentian kasus yang menimpa Dhandy Dwi Laksono. AJI menilai kasus tersebut merupakan bentuk kriminilisasi.
Masih banyak mahasiswa yang ditahan polisi pasca aksi demo beberapa hari lalu. Ini memunculkan petisi online mendesak dilakukan pembebasan.
Gerindra mengkritik penangkapan Ananda Badudu dan Dandhy Dwi Laksono oleh polisi. Gerindra pun membandingkan dengan penegakan hukum ke para pendukung Jokowi.
Polda Metro Jaya menetapkan Dandhy Dwi Laksono sebagai tersangka. Kuasa hukum Dandhy, Alghiffari Aqsa, mempertanyakan soal proses penetapan tersangka Dandhy.
Ahli hukum Universitas Sebelas Maret (UNS), Agus Riewanto menilai penangkapan Dandhy Laksono sangat mungkin dipraperadilankan.
Dandy sebagai tersangka atas dugaan tindak pidana Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
"Jadi ada trending dalam influencer itu ada 10 besar di sana yang kegiatannya berkaitan dengan pemberitaan tentang Papua," kata Kombes Argo.