
Habitat Asli jadi Perkebunan Picu Konflik Harimau vs Manusia
Konflik harimau dengan manusia terjadi di Bengkalis, Riau terus terjadi. Konflik itu diduga akibat habitat asli harimau beralih fungsi menjadi perkebunan.
Konflik harimau dengan manusia terjadi di Bengkalis, Riau terus terjadi. Konflik itu diduga akibat habitat asli harimau beralih fungsi menjadi perkebunan.
Harimau masuk ke perkampungan warga di Bengkalis. Polisi minta warga dievakuasi dengan alasan keamanan.
Harimau Sumatera yang berkeliaran di pemukiman warga di Bengkalis membuat petugas bingung. Hal ini karena kemunculan harimau di tempat yang berbeda-beda.
Jejak harimau kembali terlihat di Bengkalis, Riau. Kali ini jejak harimau itu terlihat sekitar 15 meter dari rumah warga.
Polisi turun tangan dugaan perambahan hutan di Riau yang menyebabkan terjadinya konflik antara warga dan harimau.
BKSDA Riau memutuskan mengevakuasi harimau itu dari habitat aslinya. Evakuasi harimau dari rumahnya sendiri itu diklaim sebagai upaya penyelamatan.
Empat pembunuh wanita muda yang ditemukan tewas dalam septic tank di Bengkalis, ditangkap polisi. Ironisnya, dua pelaku masih di bawah umur.
TNI AL menangkap satu kapal tunda dan kapal tongkang berbendera Malaysia karena berupaya menyelundupkan minyak sawit dari Riau ke Malaysia.
Petani sekaligus pemasang jerat rusa di Bengkalis, tewas diterkam harimau. Harimau yang diduga menerkam Indra ternyata masih berkeliaran dekat perkampungan.
BKSDA Provinsi Riau memasang kamera trap di kawasan SM Giam Siak Kecil (GSK), Bengkalis, setelah ada warga bernama Indra tewas diterkam harimau.