
Bayi yang Lahir di Korsel Bakal Dapat Rp 347 Juta sampai Umur 8 Tahun
Saking banyak warga ogah punya anak, angka kelahiran Korea Selatan anjlok. Demi bikin warga mau berkeluarga, pemerintah di sana bagi-bagi insentif ratusan juta.
Saking banyak warga ogah punya anak, angka kelahiran Korea Selatan anjlok. Demi bikin warga mau berkeluarga, pemerintah di sana bagi-bagi insentif ratusan juta.
Korea Selatan diterpa penurunan angka kelahiran imbas banyak warganya ogah memiliki anak. Bahkan kini, 1 dari 5 SD di sana hanya memiliki kurang dari 60 siswa.
Korea Selatan diterpa penurunan populasi gegara banyak warganya ogah punyw anak. Banyak warga merasa berat membesarkan anak karena biaya yang amat mahal.
Saking warganya ogah memiliki anak, angka kelahiran di Korea Selatan anjlok. Di Seoul, hanya Gangnam yang mencatat kenaikan angka kelahiran pada 2023. Kenapa?
Jumlah populasi di China kian anjlok gegara angka kelahiran terus merosot. Banyak warga di sana ogah menikah dan punya anak imbas mahalnya biaya sekolah anak.
Prancis mencatat rekor terendah angka kelahiran sejak perang dunia kedua, tetapi populasi secara keseluruhan masih relatif sedikit meningkat.
Saking anjloknya angka kelahiran bayi, sejumlah bisnis produk bayi di Korsel kelabakan dan beralih ke produksi barang lansia. Separah apa kondisi di sana?
Korea Selatan kini terpa penurunan angka kelahiran. Sebenarnya, apa yang bikin banyak warga di sana ogah menikah dan punya anak? Begini temuan riset.
Mengatasi angka kelahiran anjlok, pemerintah Korea bagi-bagi duit untuk keluarga. Namun menurut riset, langkah itu tak ampuh bikin warga mau punya anak. Kenapa?
Pemerintah Kota Incheon, Korsel, akan memberikan subsidi untuk setiap anak yang lahir. Subsidi sebesar Rp 1,2 miliar akan diberikan sejak lahir hingga 18 tahun.