
Kapolri: Kami Minta Maaf, Kasus Ferdy Sambo Cederai Keadilan Publik
Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf atas kasus pembunuhan Brigadir Yosua yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo.
Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf atas kasus pembunuhan Brigadir Yosua yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo.
Pengakuan Bharada E menyebutkan bahwa Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir J sebanyak dua kali. Pengakuan itu diungkapkan Bharada E saat diperiksa Komnas HAM.
Ini masih tentang kasus perundungan anak Sambo.
Penjaga yang memakai kaus oblong dan topi berwarna putih meminta para awak media tidak terlalu dekat dengan rumah Irjen Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo mengenakan sarung tangan warna gelap membawa pistol HS 9, Ferdy Sambo mengendap masuk. Pistol tersebut sempat terjatuh, lalu dipungut Sambo.
Ayah dan ibu Bharada E berada di tempat aman yang dirahasiakan keluarga. Keberadaan orang tua Bharada E menjadi misteri sejak kasus pembunuhan Brigadir J.
Mahfud Md merasa keselamatan Bharada E perlu diperhatikan. Dikhawatirkan Bharada E mendapat perlakuan kurang baik setelah fakta kasus kematian Brigadir J.
Dekan Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen Medan Dr. Janpatar Simamora menilai Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka merupakan perkembangan positif.
Memasuki babak baru kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Kini Brigadir Ricky Rizal (RR) telah ditetapkan sebagai tersangka.
Penetapan tersangka terhadap ajudan istri Ferdy Sambo, Brigadir RR dinilai menjadi titik terang pengungkapan dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.