
Video Respons Komnas HAM Terkait Hasil Autopsi Ulang Brigadir J
Ini respons Komnas HAM terkait hasil autopsi ulang Brigadir J.
Ini respons Komnas HAM terkait hasil autopsi ulang Brigadir J.
Hasil autopsi ulang Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) menunjukkan ada beda jumlah luka tembak dari hasil autopsi ulang dengan laporan awal.
Tim forensik selesai mengkaji hasil autopsi ulang Brigadir Yoshua atau Brigadir J. Tim kemudian menjelaskan soal kondisi jari dan kuku Brigadir J.
Hasil autopsi Brigadir J menunjukkan tak ada luka kekerasan yang ditemukan selain luka akibat senjata api (Senpi).
Ketua Tim Dokter Forensik, Ade Firmansyah, menyampaikan hasil autopsi ulang jenazah Brigadir Yosua. Dokter Forensik menjelaskan terkait luka tembak.
Tim dokter forensik gabungan menegaskan bahwa tidak ada organ dari jasad Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang hilang.
Tim forensik gabungan menyampaikan hasil autopsi ulang jasad Brigadir J. Ada empat luka tembakan keluar dan ada satu tembakan yang bersarang di tubuh Yosua.
Tim forensik mengungkapkan penyebab 2 jari Brigadir J patah. Berdasarkan hasil otopsi yang telah dilakukan, jari Brigadir J patah akibat tersambar peluru.
Hasil autopsi ulang Brigadir J telah keluar. Hasil dari dua kali autopsi ini nanti akan dibandingkan di persidangan.
Tim forensik gabungan memberikan hasil autopsi ulang jasad Brigadir J ke Bareskrim Polri. Tim forensik menjelaskan soal jari Yosua yang patah.