Ketua Umum Bhayangkari Bedah Rumah dan Gereja di Nias Utara

Nias Utara -

Ketua Umum Bhayangkari Juliati Sigit Prabowo membedah rumah dan gereja di Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara. Kegiatannya itu dalam rangka menyambut Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke-72.

Terdapat 10 kepala keluarga yang rumahnya di bedah. 10 rumah tersebut tersebar di Kecamatan Sitolu, Kecamatan Tolu, Kecamatan Lahewa, Kecamatan Lahewa Timur, dan Kecamatan Alasa.

Penyerahan kunci dan sertifikat hak milik (SHM) rumah tersebut diwakilkan oleh Ketua Pengurus Daerah Bhayangkari Sumut Ernie Agung Setya dan didampingi Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi. Selain menyerahkan kunci dan SHM, warga juga diberikan sembako.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua PD Bhayangkari Sumut juga menyerahkan kunci dan pengguntingan pita di Gereja ELIM di Desa Tetehosisorowi, Kecamatan Lahewa Timur. Pada kegiatan tersebut juga dibarengi dengan penyerahan SHM, 32 alkitab, 1 set sound system, 4 kipas angin serta 12 lusin kursi.

Rangkaian kegiatan juga terdapat pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Lotu, seperti sunatan masal, donor darah, stunting, pemeriksaan mata, pemeriksaan gigi, pelayanan KB. Terdapat pembagian 550 paket sembako, 68 paket pakaian layak dan kursi roda.

Ernie Agung Setya mengatakan rangkaian kegiatan ini adalah inisiatif Ketua Umum Bhayangkari Juliati Sigit Prabowo sebagai rangkaian menyambut HKGB pada bulan Oktober mendatang. Juliati disebut tidak dapat berhadir sehingga digantikan olehnya.

"Saya datang ke sini mewakili Ketua Umum. Sebenarnya Ny Juliati Sigit Prabowo ingin datang secara langsung, tetapi karena kesibukan yang tidak bisa dihindari, maka kepada kami diperintahkan untuk mewakili," kata Ernie Agung Setya, Jumat (14/6/2024).

Istri Kapolda Sumut ini menyebutkan jika Ketua Umum Bhayangkari menyampaikan salam kepada semua dan berharap keluarga penghuni rumah yang dibedah dapat dimanfaatkan dengan baik. Kegiatan ini merupakan wujud berbagi rasa dengan keluarga yang kurang mampu

"Bhayangkari melaksanakan kegiatan ini bukan karena lebih, tetapi panggilan hati untuk berbagi rasa kepada keluarga yang kurang mampu," tutupnya.