.webp)
Polisi masih menyelidiki penyebab mati lampu di Stadion H Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh menjelang laga Persiraja Banda Aceh melawan PSMS Medan. Polisi menduga panitia pelaksana pertandingan tidak profesional.
"(Penyebabnya) Masih didalami, tapi intinya adalah ketidakprofesionalan panitia," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy saat dimintai konfirmasi detikSumut, Kamis (8/9/2022).
Winardy menyebut, polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait insiden tersebut. Polisi juga masih melakukan pendalaman untuk mengetahui ada tidaknya unsur pidana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang masih proses penyelidikan mendalam. Nanti kita sampaikan jika sudah ditemukan ada peristiwa pidana," jelas Winardy.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyebut, listrik di stadion mati karena mesin genset kehabisan bahan bakar. Hal itu diketahui berdasarkan investigasi yang dilakukan pengawas pertandingan.
"Setelah dilakukan investigasi dan pemeriksaan yang dilakukan pengawas pertandingan dan venue delegate LIB, diketahui bahwa penyebab lampu padam karena habisnya bahan bakar genset. Padahal, genset menjadi sumber utama pencahayaan listrik di Stadion H. Dimurthala," tulis LIB disitus resminya seperti dikutip detikSumut, Selasa (6/9).
Sebelumnya, laga Persiraja menghadapi PSMS gagal digelar karena lampu stadion tidak kunjung menyala. Terkait insiden itu, PT LIB memutuskan Persiraja kalah 0-3 dari PSMS Medan.
"Memutuskan klub Persiraja Banda Aceh dinyatakan kalah 0-3, sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Jo Pasal 18 Regulasi Kompetisi Liga 2- 2022/2023," isi putusan tersebut.
Ihwal keputusan itu dibenarkan oleh Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian. "Benar (keputusan tersebut)," ujarnya saat dimintai konfirmasi detikSumut, Selasa (6/9).
(agse/dpw)
