.webp)
detikers pernah mencicipi jong labar? Kuliner tradisional ini ternyata punya filosofi bagi masyarakat etnis Karo nih detikers.
"Jong Labar mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai kehidupan seperti menghargai alam dan hubungan sesama," dikutip dari website indonesia.go.id, Senin (6/1/2024).
Rata-rata, masyarakat etnis Karo pernah mencicipi jong labar ini. Di antaranya ada Ivo (24) yang cukup sering menikmati kudapan berbahan dasar jagung ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Udah dari TK makan jong labar ini. Dulu mama yang sering buat, sekarang udah nurun ke anak-anaknya, jadi kami udah biasa buat sendiri," ujarnya.
Ivo bercerita untuk membuat jong labar ini, detikers cukup menggunakan bahan seperti jagung, gula merah, tepung maizena, dan kelapa parut.
"Jagungnya itu pertama diparut dulu atau dipotong kasar-kasar ya kemudian diblender, tapi kalau diparut enggak usah diblender lagi," tutur Ivo.
Lanjut Ivo, usai diparut/diblender, detikers dapat menambahkan kelapa parut, gula merah iris, dan tepung maizena.
"Setelah semua bercampur rata, adonannya ini ada yang dibungkus tapi ada juga yang dibentangi aja dialaskan daun pisang dan dimasukkan ke dalam kukusan, tunggu aja sekitar 45 menitan hingga matang," kata Ivo.
Menurut Ivo, cita rasa jong labar ini memiliki rasa manis dan lembut.
"Jong Labar ini lembut tapi enggak selembut bolu lah, bolu kan ngembang nah ini enggak. Cita rasanya juga lezat lah, kita sekeluarga suka buat ini," pungkasnya.
(afb/afb)
