.webp)
Daging ayam banyak diolah menjadi berbagai menu lezat. Nah, detikers dapat berkreasi dengan membuat menu Ayam Cipera.
Menu Ayam Cipera sudah tidak asing bagi masyarakat etnis Karo. Pada zaman dulu, menu ini biasanya disajikan pada saat hari besar.
"Biasanya disajikan pada acara nikahan atau lagi kumpul-kumpul keluarga. Tapi kalau sekarang kapan saja bisa dimasak," ungkap warga etnis Karo, Gita kepada detikSumut, Minggu (14/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir melalui website Warisan Budaya Kemdikbud, Cipera merupakan masakan khas Karo yang terbuat dari potongan ayam kampung termasuk leher, sayap, kaki, hati, dan ampla. Aneka potongan ayam ini dimasak dengan tepung jagung sampai empuk dan berkuah kental.
Perlu diketahui, bagi masyarakat terdahulu, tepung jagungnya harus dari bulir jagung tua agar menghasilkan kuah yang kental. Bulir jagungnya disangrai terlebih dulu, kemudian ditumbuk menjadi tepung.
Tepung jagung inilah yang sebenarnya disebut cipera. Kuah kental ini bercitarasa pedas karena memakai cabe rawit, dan sedikit asam karena memakai asam tikala.
Namun sekarang, detikers tak perlu repot untuk membuat tepung jagung ini. Ada banyak toko yang menyajikan tepung jagung untuk bumbu ayam cipera ini.
Nah, detikers wajib cicipi ayam cipera ini, apalagi bagi pencinta kuliner dengan sensasi gurih dan pedas. Dijamin, detikers bakal langsung ketagihan!.
"Rasanya gurih, rasa kaldu tepung jagung itu yang unik ada asin dan pedasnya. apalagi kalau dimasak sama jamur lebih enak. Terus paling mantap dimakan sama nasi hangat," ucap Gita.
(nkm/nkm)
