Round Up

Deretan Fakta Napi di Lapas Samosir Tewas Usai Diduga Dikeroyok Teman Sekamar

Finta Rahyuni - detikSumut
Rabu, 08 Okt 2025 10:29 WIB
Foto: Ilustrasi. (dok.Detikcom)
Samosir -

Seorang narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut) bernama Armi Siregar (27) diduga tewas usai dikeroyok teman sekamarnya. Setelah penganiayaan itu, korban sempat dilarikan ke klinik dan rumah sakit.

Korban meninggal dunia pada Senin (6/10/2025). Polisi pun tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap kejadian tersebut.

Berikut detikSumut rangkum deretan fakta terkait kejadian itu:

1. Berkelahi di Dalam Kamar

Kepala Bidang Perawatan, Pengamanan dan Kepatuhan Internal Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Sumut Rindra Wardhana mengatakan perkelahian pertama terjadi di kamar Toba 3 pada Minggu (5/10) malam. Usai mengetahui terjadinya perkelahian itu, petugas memindahkan Armi ke kamar Toba 2.

"Setelah mengetahui ada perkelahian, petugas memindahkan WBP (warga binaan pemasyarakatan) Armi ke kamar Toba 2 untuk mencegah perkelahian lagi sambil menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut," kata Rindra saat dikonfirmasi detikSumut, Selasa (7/10).

2. Perkelahian Kedua Terjadi

Lalu, keesokan harinya saat pembagian makanan pagi, Armi disebut masuk ke kamarnya yang lama untuk mengambil barang-barangnya tanpa sepengetahuan petugas. Hal itu pun memicu konflik antara korban dan sejumlah warga binaan lainnya.

"Pada waktu pembagian makan pagi, dibuka kamarnya, barang-barangnya kan masih ada di kamar yang lama. Dia (korban) nggak ada izin sama petugas ke kamar lama itu, ngambil barang-barangnya, di situ kan memicu teman-teman yang lain, terjadi lagi (perkelahian)," sebutnya.

3. Korban Dilarikan ke RS

Setelah pengeroyokan itu, korban dilarikan ke klinik yang ada di lapas. Namun, kondisi korban terus memburuk hingga terpaksa harus dilarikan ke RS Hadrianus Sinaga. Nahasnya, nyawa korban tidak tertolong.

"Kejadian tersebut terjadi begitu cepat dan spontan dilakukan oleh sesama warga binaan," jelasnya.

4. Keluarga Sempat Tolak Autopsi

Rindra mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait dengan kejadian itu. Setelah kejadian, korban dibawa ke RS untuk diautopsi.

Awalnya, pihak keluarga menolak jasad korban diautopsi. Namun, untuk kepentingan penyelidikan jasad korban pada akhirnya diautopsi.



Simak Video "Video: 3 Pelaku Pengeroyokan Pria di Batam hingga Tewas Ditangkap"


(mjy/mjy)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork