Anggota tim pengamanan protokoler Kapolri, Ipda Endry Purwa Sefa, bertemu dengan pewarta foto Perum LKBN ANTARA, Makna Zaesar. Dalam pertemuan itu, Endry meminta maaf karena telah mengancam bakal memukul Makna Zaesar saat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengunjungi Stasiun Semarang Tawang.
"Saya menyesal dan menyampaikan permohonan maaf kepada rekan-rekan media atas kejadian di Stasiun Tawang," kata Ipda Endry kantor Perum LKBN ANTARA Biro Jawa Tengah di Semarang, dikutip detikNews.
Hadir dalam pertemuan tersebut Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto yang mewakili Polri, Direktur Pemberitaan ANTARA Irfan Junaidi,
Ia berharap ke depan akan makin humanis, profesional, dan lebih dewasa dalam bertugas.
Sementara Makna Zaesar sudah menerima permintaan maaf tersebut. Meski demikian, ia mengharapkan tetap ada tindak lanjut secara institusi kepolisian atas insiden tersebut.
Lalu, Artanto mengatakan Polri menyesalkan insiden yang seharusnya tidak terjadi itu. Menurut dia, prosedur standar operasional dalam protokoler pengamanan seharusnya tidak perlu secara emosional.
"Situasi saat kejadian sangat ramai dan penuh sesak. Kalau ditemukan pelanggaran akan diberi sanksi sesuai aturan yang berlaku," katanya.
Menurut dia, pers merupakan mitra Polri yang saling bekerja sama untuk memberi pelayanan kepada masyarakat. Ia juga berharap insiden serupa tidak akan terulang dan kemitraan dengan pers tetap terjaga.
Simak Video "Video: Pengawal Kapolri yang Tempeleng Jurnalis di Semarang Minta Maaf"
(astj/astj)