Seorang kakek menyodomi tiga remaja dengan modus untuk ritual mengubah uang mainan jadi asli menjadi kasus yang cukup menghebohkan di Sumatera Utara (Sumut), dalam sepekan ini. Selain itu, ada juga kasus ayah yang membacok anaknya gegara sang anak melawan.
Berikut detikSumut rangkum sejumlah kasus kriminal yang menarik dalam sepekan terakhir:
1. Kakek Palsukan Dokumen Bos Kilang Padi untuk Dapatkan Beras Bulog 2.000 Ton
Seorang kakek inisial AKL alias Aseng (67) memalsukan dokumen salah satu pengusaha kilang padi di Kabupaten Deli Serdang. Hal itu dilakukan pelaku agar bisa mendapatkan beras Bulog komersial sebanyak 2.000 ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan pelaku diamankan Senin (4/3/2024) pagi. Adapun pengusaha kilang padi yang dipalsukan oleh pelaku adalah Parino, pengusaha kilang padi di Desa Punden Rejo, Kecamatan Tanjung Morawa.
"Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, tanggal 20 Februari 2024, kita mendapatkan dugaan adanya satu pengusaha nakal yang ingin mendapatkan kuota beras komersial dengan menggunakan dokumen palsu. Jadi, modus operandi yang dilakukan adalah dengan dokumen palsu," kata Hadi saat konferensi pers di Mapolda Sumut, Senin.
Hadi mengatakan kilang padi Parino terdaftar secara resmi di Bulog. Berdasarkan hasil penyelidikan, Parino tidak mengenal pelaku.
Setelah memalsukan dokumen itu, pelaku lalu mengajukan pembelian beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) skema komersial sebanyak 2.000 ton ke Bulog Cabang Medan. Bulog yang tidak mengetahui bahwa dokumen itu dipalsukan pun memberikan beras tersebut pada Februari 2024.
Mantan Kapolres Biak Papua itu mengatakan beras komersial itu harusnya hanya diberikan kepada pengusaha kilang padi. Namun, pelaku sendiri tidak memiliki usaha kilang padi. Pelaku diketahui hanya merupakan distributor beras dan gula.
Hadi belum memerinci modus yang dilakukan pelaku setelah mendapatkan beras tersebut. Namun, kata Hadi, beras itu didistribusikan ke wilayah Riau dan Jawa.
"Pelaku ini menyalurkan beras yang didapatkan sebanyak 2.000 ton itu di wilayah Riau dan Jawa. Walaupun ketentuan untuk mendapatkan beras komersial bisa didistribusikan di semua wilayah, tetapi barang kali yang bersangkutan (pelaku) memiliki bangsa pasarnya di wilayah Riau dan Jawa sehingga dia mendistribusikan itu ke wilayah sana," ujarnya.
2. Kakek Sodomi 3 Remaja Modus Ritual Ubah Uang
Seorang kakek di Kabupaten Deli Serdang, Hendrawan (62) menyodomi tiga orang remaja. Pelaku melancarkan aksinya dengan modus ritual mengubah uang mainan menjadi asli.
"Ya, pelaku sudah kita proses," kata Ps Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang AKP Nathanail Sitepu, Selasa (5/3).
Adapun ketiga korban, yakni RK (15), RF (14) dan LT (17). Ketiganya merupakan warga Kabupaten Deli Serdang.
Nathanail menjelaskan peristiwa itu berawal pada 17 Februari 2024 siang. Saat itu, korban RK tengah mengunjungi rumah pelaku untuk bersilahturahmi.
Lalu, pelaku mendekati korban dan menyampaikan bahwa dirinya mempunyai mantra yang bisa mengubah uang mainan menjadi uang asli.
Namun, untuk menjalankan ritual itu, pelaku mengaku membutuhkan cairan sperma. Untuk membujuk korban, pelaku menjanjikan akan memberikan uang Rp 12 juta.
Saat itu, pelaku meminta korban untuk mencarikan temannya. Korban saat itu tidak mengiyakan permintaan pelaku dan memilih pulang ke rumahnya.
Kemudian, pada pukul 19.00 WIB korban RK dan RF datang ke rumah pelaku. Lalu, pelaku kembali membujuk para korban untuk mau mengikuti ritual tersebut.
Baca berita selengkapnya di halaman berikut...
Selanjutnya, keesokan harinya sekitar pukul 23.00 WIB korban RK dan RF kembali mendatangi rumah pelaku. Saat itu, pelaku kembali menyodomi para korban dengan dalih untuk ritual. Aksi tersebut terhitung telah dua kali dilakukan pelaku terhadap korban RK dan RF.
Kemudian, pada 20 Februari malam, korban LT dan RF mendatangi rumah pelaku. Tersangka lalu membujuk korban LT untuk melakukan ritual tersebut sambil menjanjikan uang yang sama seperti ke korban sebelumnya. LT pun menyetujui hal itu.
Setelah itu, sekitar pukul 21.00 korban RK datang ke rumah pelaku dan berkumpul bersama korban lainnya. Mereka pun sempat bercerita-cerita bersama tersangka.
Lalu, sekitar pukul 23.00 WIB pelaku menyuruh korban RF dan RK pulang, sedangkan korban LT tetap berada di rumah tersebut. Kemudian, pada Rabu (21/2) dini hari, pelaku pun melancarkan aksinya dan menyodomi korban.
"Atas kejadian tersebut, para korban bercerita kepada orangtuanya dan kemudian bersama-sama dengan kepala dusun dan warga mengamankan tersangka. Lalu, tersangka dibawa ke Polresta Deli Serdang untuk proses hukum lebih lanjut," pungkasnya.
3. Puluhan Anggota Geng Motor Bacok-Rampas Hp Pelajar
Seorang pelajar bernama Bayu Putra (15) menjadi korban pembacokan puluhan anggota geng motor di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai). Sejauh ini, sudah ada empat pelaku yang diamankan.
Ps Kasi Humas Polres Sergai Iptu Edward Sidauruk mengatakan peristiwa itu terjadi di Lingkungan Pasiran, Kecamatan Perbaungan pada Minggu (25/2) dini hari. Sementara para pelaku diamankan secara bertahap pada Kamis (29/2).
Adapun keempat pelaku, yakni JM (15), Firman Remondo Siahaan (18), M Ferdy Afriansyah (18) dan Ahmad Fauzan (20). Mereka merupakan warga Kecamatan Perbaungan.
"Selain mengamankan terduga pelaku, Satreskrim Polres Sergai juga mengamankan barang bukti sebilah arit," kata Edward, Selasa (5/3).
Edward mengatakan kejadian itu berawal saat korban dan dua temannya tengah menaiki sepeda motor dengan berboncengan. Lalu, saat ketiga korban melintas di lokasi kejadian, para korban langsung didatangi sekitar 20 orang anggota geng motor.
Rekan-rekan korban bisa melarikan diri, sedangkan korban dibacok oleh para pelaku. Selain itu, hp korban dan sepeda motor milik rekan korban dibawa kabur pelaku. Atas kejadian itu, korban mengalami luka bacok di bagian tangan, paha, dan kepala.
Pihak kepolisian yang menerima laporan kejadian itu lalu memburu keberadaan para pelaku hingga mengamankan empat orang di antaranya.
4. Pria Curi Alat Cor Beton di Kantor Lurah Siantar, Uangnya untuk Beli Chip
Seorang pria bernama Muhammad Dahlan (28) mencuri molen cor beton di kantor Lurah Simalungun, Kota Pematangsiantar. Uang hasil mencuri itu digunakan pelaku untuk membeli chip.
"Polsek Siantar Selatan menangkap pelaku pencurian satu unit molen cor beton milik kantor Lurah Simalungun berinisial MD," kata Kapolsek Siantar Selatan Iptu Maxi J Manurung, Rabu (6/3).
Maxi mengatakan pencurian itu terjadi kantor Lurah Simalungun di Jalan Sabang Merauke, Kecamatan Siantar Selatan, Senin (1/8/2023) sekitar pukul 02.00 WIB. Sementara pelaku ditangkap pada Selasa (5/3).
Pencurian itu baru diketahui sekitar pukul 07.49 WIB. Saat itu, Lurah Simalungun menerima informasi dari sekretarisnya bahwa alat cor beton yang sebelumnya terletak di belakang kantor tersebut telah hilang.
Atas kejadian tersebut, pihak lurah pun membuat laporan ke Polsek Siantar Selatan. Setelah melakukan penyelidikan, petugas lalu menangkap pelaku di Jalan Cipto, Kecamatan Siantar Selatan.
Baca berita selengkapnya di halaman berikut...
Saat diinterogasi, pelaku mengakui telah mencuri alat cor beton itu. Dia mengaku melakukan aksi pencurian itu bersama temannya, Indra. Pelaku Indra sendiri, saat ini telah ditahan dalam kasus yang berbeda.
Pelaku mengatakan alat cor beton itu dijual dengan harga Rp 750 ribu. Pelaku Dahlan mengaku mendapat bagian sebesar Rp 250 dan telah dipergunakannya untuk membeli chip judi online serta untuk kebutuhan sehari-hari.
"Pelaku mengaku diajak pelaku Indra ini. Molen cor beton itu sudah dijual dengan harga Rp 750 ribu, bagian tersangka Rp 250 ribu digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan membeli chip judi online," jelasnya.
5. Pria Dibacok Ayah gegara Melawan saat Dilerai dengan Adik
Seorang pria di Kabupaten Labuhanbatu, inisial FS (22) dibacok ayah kandungnya SS (46). Hal itu dilakukan pelaku karena kesal korban melawannya saat tengah melerai korban yang bertengkar dengan adiknya.
Kasi Humas Polres Labuhanbatu AKP Parlando Napitupulu mengatakan peristiwa itu terjadi di rumah korban dan pelaku di Jalan Padat Karya, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu pada hari Kamis (7/3) malam. Akibat kejadian itu, korban mengalami luka robek pada bagian lehernya.
"Pelaku ayah kandung (korban) berinisial SS," jelas Parlando, Jumat (8/3).
Parlando mengatakan kejadian itu berawal saat korban bertengkar dengan adiknya, JAS. Lalu, pelaku datang untuk memisahkan kedua anaknya itu.
Namun, saat itu, korban melawan karena tidak terima dilerai oleh ayahnya. Alhasil, pelaku emosi dan mengambil parang yang berada di dekatnya lalu membacok korban.
Setelah kejadian itu, korban dilarikan oleh tetangganya ke RSUD Rantauprapat, sedangkan pelaku langsung menyerahkan diri ke Polres Labuhanbatu. Kemudian, petugas kepolisian pun menuju lokasi kejadian dan mengamankan parang yang dipergunakan pelaku, untuk menjadi barang bukti.
Simak Video "Video: Terlibat Aksi Pembacokan, 7 Anggota Geng Motor Makassar Diciduk"
[Gambas:Video 20detik]
(mjy/mjy)