.webp)
Rektor Universitas HKBP Nommensen Medan, Dr Richard A.M Napitupulu, buka suara soal ulah mahasiswanya yang menyerang kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU). Richard pun tak ragu memecat mahasiswanya jika terbukti melakukan tindakan tersebut.
Usai kejadian bentrokan pecah, pihak Nommensen dan UINSU langsung melakukan koordinasi. Dalam perjumpaan itu awalnya Richard menyampaikan simpatinya atas bentrokan tersebut.
"Turut prihatin dengan adanya tindak kekerasan kriminal yang terjadi di kampus II UINSU Medan," kata Richard dikutip melalui laman resmi UINSU, Sabtu, (11/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Richard pun menyatakan penyerangan yang mengaku dari mahasiswa Nommensen belum dapat dibenarkan. Pengakuan tersebut menurutnya masih bersifat dugaan sebelum adanya penetapan pasti dari pihak berwajib.
Bahkan Richard mengatakan penyerang yang mengatakan mahasiswa Nommensen adalah oknum semata. "Kami nyatakan itu masih diduga, dan itu masih dinyatakan sebagai oknum yang mengatasnamakan institusi UHN Medan," bebernya.
Dirinya pun berjanji akan memberikan sanksi apabila memang benar penyerangan tersebut dilakukan mahasiswa Nommensen. Pihaknya bahkan akan memberikan sanksi akademik berupa pemecatan.
"Jika nantinya terbukti benar yang terlibat adalah mahasiswa Universitas HKBP Nomensen Medan, selain tindakan hukum, kami juga akan melakukan tindakan akademis dengan memecat yang bersangkutan dari UHN Medan," ungkapnya.
Lebih lanjut, dirinya pun bersama Rektor UINSU Nurhayati dan kepolisian melakukan penelusuran terkait masalah ini. Dari hasil perjumpaan itu pun para pihak meminta kepolisian menangkap para pelaku pemicu bentrokan.
Baca juga: Kronologi Bentrokan Mahasiswa di UINSU |
(astj/astj)
