Polda Sumut menggelar rekonstruksi kasus penganiayaan yang dilakukan anak AKBP Achiruddin, Aditya Hasibuan kepada Ken Admiral. Ada 14 fakta baru yang terungkap saat rekonstruksi.
Rekonstruksi penganiayaan itu digelar di depan gedung Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Sumut, Senin (8/5/2023). Sebanyak 27 adegan diperankan dalam rekonstruksi tersebut.
Saat rekonstruksi, penyidik turut menghadirkan 13 orang, termasuk dua tersangka, yakni AKBP Achiruddin dan Aditya Hasibuan dan saksi lainnya. Sementara, korban Ken Admiral menyaksikan rekonstruksi secara virtual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 15 fakta baru yang terungkap dalam rekonstruksi tersebut:
1. Aditya Tantang Ken Berkelahi
Anak AKBP Achiruddin, Aditya Hasibuan sempat menantang Ken Admiral untuk berkelahi. Hal itu dilakukan Aditya sebelum dirinya memukul Ken.
Fakta itu terungkap pada adegan ketiga rekonstruksi. Berdasarkan penjelasan penyidik, kejadian itu bermula pada 21 Desember 2022 lalu di SPBU Jalan Tapian Nauli, Kota Medan.
Saat itu, Ken Admiral tengah mengendarai mobil mini cooper bersama dengan teman dekatnya, Savira Husna.
Lalu, Aditya yang saat itu dibonceng temannya, M Kashmal, datang menghampiri mobil Ken Admiral. Selain Aditya dan Kasmal, rekan Aditya bernama Raja Inal Siregar dan Niko Setiawan juga turut mengikuti mobil Ken Admiral.
"TKP di samping SPBU Jalan Tapian Nauli, saksi Raja Inal Siregar dan Niko Setiawan menghentikan mobil Mini Cooper, dan kemudian tersangka Aditya dan saksi Kasmal berada sekitar 5-7 meter dari mobil Ken," ujar penyidik.
Lalu, Aditya menghampiri mobil Mini Cooper Ken Admiral dan mengetuk pintu kaca mobil. Ken pun saat itu langsung membuka pintu kaca mobilnya tersebut.
Saat itu, Aditya langsung mengajak Ken Admiral untuk berkelahi. "Korban menurunkan kaca mobil sebelah kanan, tersangka AH mengatakan kepada korban Ken dengan perkataan 'ayo main kita' (berkelahi)," kata penyidik.
Namun, saat itu, Ken membalas ajakan Aditya dengan menunjukkan bahwa dirinya tengah bersama Savira Husna.
"Kemudian dijawab oleh korban Ken 'kamu nggak lihat siapa di sebelah saya," jelasnya.
2. Aditya Pukul Ken 3 Kali di Mini Cooper
Setelah itu, Aditya pun memukul Ken sebanyak tiga kali. Setelah itu, Ken menutup kaca pintu mobilnya dan pergi meninggalkan Aditya.
"Tersangka memukul satu kali ke arah bagian kepada korban Ken Admiral. Dan kemudian dilanjutkan dengan dua kali beruntun," ujar penyidik.
3. Achiruddin Bentak Rekan Ken saat Rekonstruksi
AKBP Achiruddin sempat membentak rekan Ken. Bahkan, hal tersebut dilakukan Achiruddin berkali-kali.
Awalnya dia membentak dan mengatakan agar para saksi menceritakan kejadian yang sebenarnya. Achiruddin meminta para saksi untuk tidak mengarang-ngarang cerita.
"Kalian jentelmen ya, jangan kau bilang A, kau bilang B. Jangan ngarang-ngarang kau," kata Achiruddin.
Tak hanya sekali, Achiruddin tampak berkali-kali membantah saat para saksi dan anaknya melakukan rekonstruksi. Dia pun kembali meminta para rekan dari Ken Admiral untuk berkata jujur.
"Jujur saja," kata Achiruddin.
4. Achiruddin Suruh Niko Ambil Senjata
AKBP Achiruddin memberi perintah untuk mengambil senjata laras panjang saat Ken Admiral dkk tiba di rumahnya. Orang yang disuruh untuk mengambil senjata itu adalah Niko Setiawan, rekan dari Aditya Hasibuan.
Momen itu terungkap pada adegan ke-13 rekonstruksi. Menurut penyidik peristiwa itu berlangsung pada Kamis 22 Desember 2022 sekitar pukul 03.10 WIB di rumah AKBP Achiruddin.
"Tersangka AH (AKBP Achiruddin) mengatakan ambil senjata namun tidak ada yang menyahut ucapannya," ucap penyidik.
"Selanjutnya AH mengatakan, Niko ambilkan senjata di bawah tempat tidur. Dijawab Niko, iya yah," tambahnya.
Setelah itu, Niko pun mengambil senjata itu sedangkan kondisi Aditya ditindih Ken karena sedang berkelahi.
5. Senjata Diambil dari Bawah Tempat Tidur
Niko Setiawan menjadi orang yang mengambil senjata laras panjang atas perintah AKBP Achiruddin. Senjata itu diambil Niko dari bawah tempat tidur di dalam rumah AKBP Achiruddin.
"Tersangka AH (AKBP Achiruddin) mengatakan ambil senjata namun tidak ada yang menyahut ucapannya," ujar penyidik.
"Selanjutnya AH mengatakan, Niko ambilkan senjata di bawah tempat tidur. Dijawab Niko, iya yah," tambahnya.
6. Video Penganiayaan Direkam Teman Aditya
Video penganiayaan yang dilakukan Aditya Hasibuan kepada Ken Admiral viral di media sosial. Video itu ternyata direkam oleh rekan Aditya, Raja Inal Daulat Siregar.
Hal tersebut terungkap dalam adegan ke-14 saat rekonstruksi kasus penganiyaan tersebut. Saat kejadian, Ken Admiral dan Aditya diketahui telah berkelahi di depan rumah AKBP Achiruddin di Jalan Guru Sinumba, Kota Medan.
Perkelahian yang terjadi pada 22 Desember 2022 itu disaksikan sejumlah rekan dari Ken Admiral dan rekan dari Aditya. Tak hanya itu, AKBP Achiruddin juga berada di lokasi.
Saat rekonstruksi, penyidik awalnya menyebut bahwa Raja Inal Daulat Siregar disuruh untuk merekam kejadian itu atas perintah dari abang Aditya Hasibuan, Arya Hasibuan. Pada saat rekonstruksi, adegan Arya Hasibuan diperagakan oleh pemeran pengganti.
"Arya Hasibuan memberikan handphone ke Raja untuk merekam peristiwa yang terjadi," kata penyidik saat rekonstruksi.
Fakta selanjutnya di halaman berikutnya...
Ken Admiral ternyata sempat memukul bagian rahang Aditya Hasibuan. Pemukulan itu terjadi di depan rumah AKBP Achiruddin.
Saat itu, Ken Admiral menaiki mobil mini cooper bersama sejumlah rekannya, Fajar, Rio Syahputra dan Rizky Febrian.
Selain itu, ada juga dua orang rekan Ken yang datang dengan menggunakan satu sepeda motor, yakni Yazid dan Tessar.
Pada adegan ke-11, Aditya bersama rekan-rekannya keluar dari dalam rumah. Pada adegan ke-12, Aditya dan Ken Admiral mulai terlibat cekcok
"Adegan 12, tersangka Aditya dengan korban Ken Admiral adu cekcok mulut atau saling maki-makian," kata penyidik.
Setelah itu, Aditya melompatkan tubuhnya ke arah Ken. Sontak, Ken memukul rahang kanan Aditya dengan menggunakan tangan kirinya.
"Tersangka Aditya menggertak dengan cara melompatkan tubuhnya ke arah korban Ken, sehingga dengan spontan Ken memukul dengan tangan kiri ke bagian rahang kanan tersangka Aditya hingga akhirnya terjadi pergumulan," pungkasnya.
8. Anak 2 Kombes Terseret Kasus Penganiayaan
AKBP Achiruddin menyebut ada dua anak perwira polisi berpangkat komisaris besar (kombes) yang menyaksikan aksi Aditya.
"Si Ken (korban) itu adalah keponakan Kombes Edi Pariadi, sekarang sedang mengikuti pendidikan di Sespimti," kata Achiruddin saat hendak masuk ke ruangan Tahti Polda Sumut.
Polisi juga menghadirkan sejumlah saksi lainnya, di antaranya Muhammad Nizam Kashmal dan Rio Syahputra. Mereka berdua disebut Achiruddin adalah anak kombes, yang kini masih aktif sebagai anggota Polri.
"Si Kashmal anak dari Bapak Kombes Pol Hendra Salifu, Dansat Brimob Polda Kepri yang sekarang juga sedang mengikuti pendidikan di Sespimti. Si Rio ngakunya anak Kombes Pol Misbahul Munauwar, Dirsamapta Polda Aceh," tambahnya.
9. Achiruddin Peluk Anaknya saat Rekonstruksi
AKBP Achiruddin dan anaknya Aditya Hasibuan dihadirkan dalam rekonstruksi kasus penganiayaan kepada Ken Admiral. Selama rekonstruksi, Achiruddin tampak berkali-kali memeluk anaknya itu.
Salah satunya saat mereka memperagakan adegan seusai penganiayaan tersebut terjadi. Aditya tampak memeluk Achiruddin yang saat itu tengah duduk. Keduanya berpelukan hampir selama 9 detik. Saat itu, Aditya juga tampak sambil mengusap-usap punggung ayahnya itu.
Pada adegan lain, keduanya juga tampak berpelukan saat penyidik tengah melakukan persiapan adegan rekonstruksi. Mereka juga tampak saling mengobrol.
Achiruddin mengaku sedih dengan kasus yang dialaminya dan anaknya. Apalagi keduanya harus menjadi tersangka dan mendekam di tahanan atas kasus tersebut.
"Sedihlah, bagaimana punya anak begitu, sama- sama didudukkan di situ (saat rekonstruksi)," ujar Achiruddin usai rekonstruksi.
Saat berpelukan itu, Achiruddin mengaku turut memberikan pesan kepada anaknya agar tetap berzikir. "Zikir ya nak," ujar Achiruddin menirukan perkataannya kepada Aditya.
10. Achiruddin dan Arya Beri Perintah Aniaya Ken
Dalam rekontruksi terungkap bahwa Arya Hasibuan dan AKBP Achiruddin Hasibuan memberikan intruksi kepada Aditya yang sedang menganiaya Ken. Hal itu terungkap pada rekonstruksi adegan ke-17.
Penyidik menjelaskan Arya saat itu memberikan intruksi kepada Aditya untuk memukul bagian rusuk dari Ken Admiral.
"Kasih kan sekali lagi dek. Rusuknya dek. Kasih kan dek," kata penyidik menirukan perkataan Arya saat itu.
Saat itu, posisi Aditya sedang menindih Ken dan mendaratkan beberapa pukulan. Aditya mengatakan ke Ken 'Adit bencong bilang'. Kata itu diucapkan Aditya sembari membenturkan kepala Ken ke lantai depan pagar rumahnya.
Kemudian, Achiruddin menghampiri Aditya dan menepuk pundaknya sembari memberikan instruksi agar Aditya tidak emosi. Aditya pun lanjut menendang dengan kaki kanan dua kali ke arah punggung Ken. Lalu, ke arah kepala dua kali.
Aditya menginjak-injak kepala Ken Admiral sebanyak tiga kali. Menyikut dengan tangan kiri sebanyak 3 kali. Menyikut dengan tangan kanan dua kali," kata penyidik Polda Sumut.
"Tersangka Achiruddin kembali mengatakan ke Aditya, kau jangan emosi dek, kalah kau nanti," ungkapnya.
11. Achiruddin Belikan Ken Nasi Goreng Usai Penganiayaan
Ken Admiral dan rekan-rekannya sempat makan nasi goreng di rumah AKBP Achiruddin. Peristiwa itu terjadi usai Aditya menganiaya Ken di depan rumah Achiruddin.
Hal tersebut terungkap pada adegan ke-21 rekonstruksi. Awalnya, setelah penganiayaan itu, rekan dari Ken Admiral, Fajar mengangkat Ken. Lalu, Achiruddin mengatakan kepada Ken dan rekan-rekannya untuk masuk ke halaman rumah Achiruddin.
Saat itu, Niko Setiawan juga menjemput rekan Ken Admiral, Yazid ke dekat mobil mini cooper milik Ken. Sambil menenteng senjata laras panjang, Niko meminta Yazid untuk masuk ke dalam rumah AKBP Achiruddin. Niko mengaku bahwa hal itu merupakan perintah. Setelah itu, mereka semua masuk ke dalam rumah AKBP Achiruddin.
"Selanjutnya, Achiruddin, tersangka Aditya, Kasmal, Raja Inal, dan Niko bersama korban Ken Admiral, Rio Syahputra, Rizky Febrian, Tessar Bakkara, Yazid berada di halaman rumah dengan posisi berdiri sambil Achiruddin memberikan nasihat," ujarnya.
Kemudian, Achiruddin duduk di kursi di teras rumahnya. Sementara, Ken Admiral dan rekan-rekannya duduk menghadap Achiruddin. Aditya dan rekan-rekannya juga berada di lokasi tersebut.
Lalu, Achiruddin menyuruh untuk membeli nasi goreng. Saat itu, Niko dan Raja Inal Daulat Siregar berinisiatif untuk pergi membeli nasi goreng tersebut.
"Achiruddin menyuruh untuk membeli nasi goreng. Atas inisiatif saksi Niko dan Raja Inal membeli nasi goreng. Saat di depan rumah bertemu dengan sekuriti yang sedang melakukan patroli," kata penyidik saat rekonstruksi.
Setelah selesai makan nasi goreng tersebut, AKBP Achiruddin lalu memberikan nasihat kepada Ken Admiral dan juga korbannya atas kasus penganiyaan di depan rumahnya itu.
"Setelah selesai memakan nasi goreng dan teh manis, Achiruddin menasihati korban dan rekannya," ujar penyidik.
12. Achiruddin Beri Rp 1 juta ke Ken
AKBP Achiruddin mendamaikan anaknya dengan Ken Admiral usai penganiayaan di depan rumahnya itu terjadi. Selain itu, Achiruddin juga sempat memberikan uang Rp 1 juta untuk uang berobat Ken Admiral.
Hal itu terungkap saat adegan ke-23 rekonstruksi. Saat itu, Achiruddin, Aditya, Ken Admiral dan rekan-rekannya berada di halaman rumah Achiruddin.
"Setelah makan nasi goreng dan minum teh manis, Achiruddin menyuruh berdiri untuk saling memaafkan dengan cara salam-salaman. Di mana tersangka aditya terlebih dahulu mengalami Ken Admiral dan temannya," demikian disampaikan penyidik saat rekonstruksi.
Lalu, saat di joglo tersebut, Achiruddin mengaku akan bertanggungjawab soal spion mini cooper milik Ken Admiral yang rusak. Dia menyebut akan mentransfer uang pengganti kerusakan spion itu.
"Saya ulangi sedikit lagi, di joglo itu, masalah kaca spion, mau rusak Adit atau enggak yang bikin, om tanggung jawab. Berapa nanti angkanya, kasih tau Adit, nanti om transfer," kata Achiruddin.
Selain itu, Achiruddin mengaku juga memberikan uang kepada rekan Ken Admiral, Rio Syahputra. Achiruddin memberikan amplop berisi uang itu kepada Rio, karena Rio mengaku sebagai abang dari Ken. Amplop tersebut, kata Achiruddin, berisi Rp 1 juta untuk biaya pengobatan Ken Admiral.
"Saat si Rio, kau (Rio) kan mengaku datang sebagai abangnya (Ken), makanya saya amplopkan uang Rp 1 juta. Saya bisikkan, ini uang bawa adik mu berobat, nanti kurang kabari om," sebut Achiruddin saat rekonstruksi.
Aksi Achiruddin memberikan uang Rp 1 juta itu juga disampaikan oleh penyidik saat rekonstruksi. Hal itu diperagakan pada adegan ke-23.
Setelah menerima uang tersebut, Achiruddin bersama dengan Aditya, Arya Hasibuan dan rekan-rekan dari Aditya turut mengantar Ken Admiral dan teman-temannya menuju mobil Ken Admiral, untuk pulang.
Dalam rekonstruksi itu, Achiruddin memeragakan saat dirinya mengantar dan melambaikan tangan kepada Ken Admiral dan rekan-rekannya. Dia juga menyampaikan pesan agar Ken Admiral dan rekan-rekannya berkendara dengan hati-hati.
"Adegan 23, Achiruddin, Aditya, saksi Kashmal, Arya Hasibuan, Niko, dan Raja mengantar korban Ken Admiral sampai ke depan mobil," kata penyidik.
Selanjutnya di halaman berikutnya...
AKBP Achiruddin membantah anaknya merebut gebetan dari Ken Admiral, Savira Hisan. Menurutnya, orang yang merebut SH dari Ken itu adalah rekan Aditya, M Nizam Kashmal.
"Kau pun Kashmal, kau yang merebut cewek dia (Ken), minta maaf (kepada Ken)," kata Achiruddin.
Setelah rekonstruksi, AKBP Achiruddin kembali digiring menuju gedung Dit Tahti Polda Sumut. Saat digiring, Achiruddin sempat menyebutkan bahwa anaknya tidak tahu apapun soal gebetan Ken itu.
"Itukan urusan anak muda itu, anakku nggak tahu apa-apa," kata Achiruddin.
Dia menyebut awalnya memang anaknya diajak ke sebuah kafe di Jakarta. Setibanya di kafe tersebut, Aditya melihat SH dan Kashmal telah lebih dulu tiba di kafe itu.
Saat berada di kafe itu, Achiruddin mengaku anaknya bersama dengan Kashmal dan SH sempat berfoto bersama. Foto itulah yang kemudian dilihat oleh Ken Admiral.
"Dipanggil ke kafe di Jakarta, kemudian mereka duduk-duduk di situ, sudah ada si SH sama si Kashmal, foto-foto lah, sampailah ke si Ken foto ini. Terakhir anakku yang disasar, sampailah seperti ini kejadiannya," ujar Achiruddin.
14. Alasan Achiruddin Minta Laras Panjang saat Ken Datang
Dalam rekontruksi kasus penganiayaan yang dilakukan terhadap Ken Admiral terungkap alasan AKBP Achiruddin meminta agar senjata laras panjang dikeluarkan. Achiruddin disebut meminta senjata untuk berjaga-jaga jika Ken membawa senjata tajam.
Hal itu disampaikan penyidik Polda Sumut saat membacakan adegan ke-23 d rekonstruksi kasus Aditya Hasibuan menganiaya Ken. Dalam adegan itu, diketahui Achiruddin sedang berbicara dengan Aditya, Muhammad Nizam Kashmal, Arya, Niko, dan Raja Inal Daulat Siregar. Adegan sebelumnya Ken dkk baru saja pulang dari kediaman Achiruddin.
"Achiruddin mengatakan senjata itu dikeluarkan untuk mengantisipasi jikalau mereka membawa sajam. Jadi, kalau terjadi hal yang tidak diinginkan, korban Ken Admiral buat laporan, kalian jawabnya begitu," ujarnya.
Lalu, Aditya dkk pun mengiyakan pernyataan Achiruddin itu. Selanjutnya, Achiruddin mengatakan Aditya untuk membuat laporan keterangan kesehatan ke rumah sakit.
"Jadi itu pegangan kita nanti jikalau Ken Admiral buat laporan polisi. Agar kita juga bisa melapor balik," kata penyidik menirukan pernyataan Achiruddin. Setelah membacakan itu, penyidik meminta Achiruddin untuk memeragakannya. Namun, Achiruddin menolak sehingga digantikan pemeran pengganti.
15. Senjata Mainan Jadi Modus Tutupi Laras Panjang
Cara AKBP Achiruddin menutupi soal keberadaan senjata laras panjang yang sempat dikeluarkan saat penganiayaan oleh Aditya ke Ken Admiral terungkap saat rekontruksi. Dijelaskan jika saksi di lokasi diminta membeli senjata mainan dan disogok Rp 1 juta untuk tidak membocorkan soal senjata itu.
"Aditya menyampaikan kepada Niko dan Raja berkumpul di ruang makan. Bahwa Achiruddin berpesan untuk menyuruh membeli senjata mainan," kata penyidik Polda Sumut.
Mendengar hal itu, Aditya membantah. "Izin bang, tidak ada disuruh oleh bapak Achiruddin. Inisiatif sendiri bang," sebut Aditya.
Selanjutnya, pada adegan ke-25, penyidik menyebutkan Aditya, Niko, dan Raja di hari serupa langsung bergerak ke toko Asriah di Jalan AR Hakim, Kelurahan Tegal Sari I, Kecamatan Medan Area, Kota Medan. Ketiganya berjumpa dengan pemilik toko Ramadani Lubis. Mereka pun membeli senjata mainan jenis air softgun.
Kemudian dalam adegan ke-26, penyidik menggambarkan Achiruddiin bertemu dengan Niko di Reddorz miliknya, di Jalan Letdan Sujono Kota Medan.
"Dan memberikan uang sebesar Rp 1 juta sebagai uang tutup mulut jika diperiksa oleh penyidik. Untuk mengatakan tidak ada senjata api serta mengarahkan uang tersebut dibagi dua dengan Raja," kata penyidik.
Saat hal itu disampaikan, terdengar Achiruddin menggerutu. "Saksinya siapa? Mau asal sebut-sebut aja kan pening," sebut Achiruddin.
Lalu, di adegan ke-27, penyidik sebut Niko bertemu dengan Raja di rumah Achiruddin. Saat itu Niko memberikan uang Rp 500 ribu ke Raja.
"Serta menyampaikan pesan Achiruddin. Jika diperiksa penyidik, mengatakan tidak ada senjata api dan uang tersebut sebagai uang penyemangat," ungkap penyidik.
Simak Video "Video: Aksi Pria Ngelem di Depan Polda Sumut Demi Konten"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)