.webp)
Kakanwil Kemenkumham Provinsi Lampung, Sorta Delima Lumban Tobing menjelaskan asal-usul harta yang dipamerkan Dhawank Delvi, sipir Lapas Kelas I Rajabasa. Sorta menyebut harta itu berasal dari usaha milik Dhawank.
Dhawank, dijelaskan Sorta, memiliki bisnis kios pakan dan kandang burung kicau. Bisnis itu menjadi tambahan penghasilan anak buahnya itu.
"Dhawank seorang pegawai negeri golongan III A dengan penghasilan Rp 8 juta per bulannya. Untuk penghasilan tambahannya, dia bisnis berbagai peralatan kontes burung kicau yang sudah jalan lebih dari 10 tahun," jelasnya kepada wartawan, Kamis (27/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sorta membantah bahwa Dhawank terlibat dalam beberapa bisnis di internal Lapas yang dikatakan berperan dalam memonopoli koperasi serta bisnis catering.
"Kalau bisnis katering yang seperti diberitakan itu tidak benar, yang ada hanya kantin, dan itu juga bukan dikelola oleh pribadi melainkan dikelola oleh Lapas itu. Hanya ada lelang yang memang dilakukan setiap tahunnya bagi para anggota koperasi di Lapas," terang Sorta.
Namun, Sorta tidak menampik terkait adanya klinik kesehatan yang dibangun oleh Dhawank. "Kalau klinik itu memang benar, tapi itu milik mertuanya. Bukan milik Dhawank," imbuhnya.
Dia juga menuturkan bahwa tindakan Dhawank dalam memamerkan kekayaan di sosial media hanya iseng-iseng saja. Tidak ada maksud dan tujuan lainnya termasuk saat berfoto di atas Motor Harley Davidson.
"Ya itu kan kalo anak muda dikit-dikit posting, dikit-dikit posting. Padahal sebenarnya itu berbahaya. Kalau motor itu merupakan motor pengunjung lapas, dia pinjam untuk foto di tahun 2020." ucap Sorta.
Untuk itu dia mengingatkan kepada seluruh jajarannya untuk meminimalisir terjadinya kasus serupa, pihaknya mengimbau kepada seluruh jajarannya agar menerapkan hidup sederhana.
"Maka dari itu, kami dari pimpinan sudah peringatkan kepada jajaran untuk patuhi aturan, sesuai imbauan Presiden Jokowi untuk hidup sederhana," tandasnya.
Dhawank sendiri sudah meminta maaf karena telah membuat gaduh. Dia bersedia menerima seluruh konsekuensi dari perbuatannya itu.
Dhawank menyebut Harley yang dinaikinya itu bukanlah miliknya. Melainkan punya orang lain.
"Saya pribadi dan istri mohon maaf sebesar-besarnya atas kegaduhan yang terjadi, terutama mencoreng nama baik instansi Kemenkumham. Saya siap menerima konsekuensinya," ujarnya.
(astj/astj)
