.webp)
Pencurian rel kereta api kembali terjadi di Asahan, Sumatera Utara. Kali ini besi rel curian itu dibawa menggunakan truk.
"Diamankan ada 50 batang rel kereta api yang kondisinya sudah dipotong-potong yang beratnya itu 8 ton dengan nilai hampir Rp 400 juta," kata Dandim 0208/Asahan, Letkol Inf Frangki Susanto kepada wartawan.
Rel kereta api curian itu telah dimuat ke dalam truk colt diesel BB 8248 RA dimana saat penangkapan berlangsung truk sedang dalam perjalanan dari Kisaran dan rencananya menuju kota Pematangsiantar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tersangkanya ada dua orang, sopir dan kernet berhasil kita amankan itu diserahkan ke Polres Asahan untuk ditindaklanjuti secara proses hukum," kata Frangki.
Keduanya, lanjut Frangki mengaku disuruh oleh seseorang untuk memuat rel kereta api bekas yang berada di pinggiran jalur perlintasan kereta api Kisaran-Rantauprapat. Pelaku diamankan diketahui berinisial S (48) dan P (40).
"Ini hasil kerjasama kita dengan Polsuska, dimana kita saling kolaborasi dalam hal ini menjaga aset. Karena tindakan pencurian ini dapat membahayakan perjalanan kereta api," kata dia.
Berdasarkan informasi dihimpun, kedua pelaku mendapatkan upah Rp 1,5 juta untuk menjemput rel kereta api curian dari Kisaran dan dibawa ke Kota Pematangsiantar.
Diketahui, aksi pencurian rel kereta api bekas ini sepanjang tahun 2023 di wilayah Asahan bukan kali pertama terjadi.
Berdasarkan catatan detikSumut, pada (5/1) lalu komplotan pencuri rel kereta api di Asahan berhasil mengangkut 27 batang rel curian ke dalam ambulans di jalur perlintasan Desa Sei Alim, Kecamatan Sei Dadap.
Kemudian, pada (6/2) aksi pencurian yang sama terjadi di Desa Ledong Barat Kecamatan Aek Ledong. Pelaku melibatkan oknum aparat TNI dan Polri. Ada sebanyak 17 batang rel kereta api bekas yang dicuri dan telah dimuat ke dalam truk.
(afb/afb)
