.webp)
Tim Terpadu Pemerintah Kota Jambi menahan 2 angkutan truk batu bara lantaran sengaja melintas di kawasan jalan Kota Jambi. Angkutan batu bara itu tidak diperbolehkan lagi beroperasi dengan diamankan sementara di kantor polisi.
"Jadi berdasarkan hasil operasi kita semalam ada 2 truk bermuatan batu bara yang kita temukan sengaja masuk di kawasan kota, lalu kita amankan dan ada pula 8 truk bermuatan kosong kami putar balikan," kata Kepala Dinas Perhubungan Pemkot Jambi, Saleh Ridha, Senin (23/1/2023)
Tim terpadu yang ditugaskan untuk penjagaan jalur Kota Jambi ini dibentuk oleh Pemerintah Kota Jambi dan dibantu personel TNI-Polri. Pembentukan Tim Terpadu itu juga dilakukan setelah maraknya angkutan batu bara melintas di kawasan Kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah operasi perdana dari Tim Terpadu yang kita bentuk, dari perdana ini kita langsung amankan 2 truk batu bara yang selama ini selalu membandel untuk masuk di kawasan Kota, padahal sudah sangat jelas dilarang," ujar Saleh Ridha.
Posko Tim Terpadu ini sendiri juga sudah dipusatkan di dekat Kompi Raider 142/KJ Kasang, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi. Tidak hanya itu, beberapa titik lokasi pintu masuk dan keluar Kota Jambi juga telah ditempatkan untuk pengawasan jalan kota agar terhindar dari angkutan besar dan truk batu bara.
"Untuk cara bertindak Timdu ini ada tiga cara yang dilakukan, yaitu pertama di posko sendiri yang merupakan jalur pintu keluar, yang biasanya dilalui oleh sopir batu bara masuk kota. Kedua dengan melakukan patroli mobile melalui unit patroli pada ruas-ruas dalam Kota Jambi. Jika ditemukan mobil angkutan batu bara, maka akan digiring ke Posko terpadu untuk dilakukan penindakan. Ketiga dengan pemantauan melalui CCTV seluruh kota yang ada di Ruang Kendali JCOC," terang Saleh Ridha.
Posko terpadu ini mulai beroperasi dari jam 23.00 sampai 05.00 pagi. Posko tim terpadu ini akan terus dilaksanakan sampai nantinya persoalan angkutan batu bara di Jambi kondusif dan tidak ada lagi angkutan batu bara yang masuk kawasan kota.
(nkm/nkm)
