Evarida Simamora (52), bidan puskesmas di Tapanuli Tengah diduga menjadi korban salah operasi di RS Murni Teguh Medan. Usai dioperasi, Eva tak lagi bisa berjalan sehingga dia takut mati ketika mengetahui telah menjadi korban malpraktik.
Ditemui detikSumut di RS Murni Teguh Medan Kamis (29/12/2022), Eva terlihat terbaring di kamar tempatnya dirawat. Dia pun mengaku menjadi korban dugaan malpraktik rumah sakit itu.
Eva dirawat di ruang pasien nomor 517 dan ditangani oleh dr. Prasojo Sujatmiko serta Lidia Sitanggang sebagai perawat primer. Di tangan kirinya tampak ada bekas infus yang kini sudah tidak lagi dipakainya. Suami dan dua saudaranya terlihat berjaga di kamar rawat inapnya.
Masih melekat diingatan Eva, bagaimana dia dibawa dua dokter dan dua perawat ke ruangan operasi pada 24 November 2022. Sekitar pukul 18.00 WIB, dia mulai dibawa ke ruang persiapan operasi.
Di ruangan itu, tenaga medis yang bertugas sempat memastikan bahwa kaki kirinya yang sakit. Setelah itu, ia digotong pakai tongkat menuju ruang operasi.
"Operasi dimulai sekitar pukul 18.30 WIB-20.00 WIB. Saat itu ada dr Prasojo Sujatmiko, seorang dokter anestesi, dan dua perawat laki-laki," kata Eva kepada detikSumut.
"Saya dibius lalu disuruh membalikkan badan (diduga posisi ini yang membuat kakinya salah dioperasi). Saya tidak melihat apa yang mereka operasi waktu itu," lanjutnya.
Setelah itu, ia dibawa ke ruang pemulihan. Tak lama, suaminya dipanggil untuk melihat kondisinya. Sewaktu membuka selimut yang menutupi kakinya, suaminya terkejut melihat kaki kanannya diperban.
Kemudian suaminya langsung bertanya kenapa kaki kanan yang dioperasi, padahal yang sakit kaki kiri. Eva sempat tak menyangka dan menyuruh suaminya mengangkat kakinya yang masih terkena efek bius.
"Waktu saya lihat, jantung ini langsung lemas, saya keringat dingin, mau menjerit saya tidak tahu lagi. Tensi saya naik, dan saya takut mati saat itu," ungkapnya.
Merasa kesal, suaminya saat itu langsung memanggil suster yang bertugas dan mempertanyakan permasalahan tersebut. Suster itu langsung menelepon dr Prasojo yang memimpin operasi.
"Dokter Prasojo datang dan sempat ngeles bilang saat operasi kaki kanan saya ada ditemukan keropos tulang dan penumbuhan tulang makanya dioperasi," bebernya.
"Saya bilang, dokter sudah dua bulan menangani saya dan tidak pernah ada masalah dengan kaki kanan. Seandainya ada kelainan atau lainnya, seharusnya dokter tidak punya hak melakukan operasi tanpa seizin saya dan keluarga. Dokter malpraktik," tuturnya.
Eva Mengaku Dokter Sempat Meminta Maaf Kepadanya. Baca Halaman Selanjutnya....
Simak Video "Video: 2 Pemuda Serang Resepsionis Hotel di Medan gegara Kunci Kamar"
(astj/astj)