.webp)
Dua buronan kasus perampokan BRI Link di Lampung ditangkap Satreskrim Polresta Bandar Lampung. Pelaku saat beraksi kerap menggunakan senjata api.
Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Ino Harianto mengatakan penangkapan dua pelaku ini berawal dari penangkapan pelaku utama yakni Ido Terbittian (33) di wilayah Kedaton, Bandar Lampung.
"Awalnya kami menangkap otak pelakunya yakni Ido pada Minggu (20/11) di kediamannya di Palapa, Kedaton, Bandar Lampung. Kemudian pelaku atas nama Riko (30) menyerahkan diri pagi tadi," katanya di Mapolresta Bandar Lampung, Senin (21/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ino menyebut kedua pelaku memang spesialis perampok BRI Link dan gerai Alfamart maupun Indomaret. "Mereka ini spesial perampokan BRI Link, ada dua TKP yakni di Bandar Lampung dan Lampung Selatan. Kemudian ada dua toko yakni Alfamart dan Indomaret, selanjutnya ada beberapa TKP rumah warga juga," terang Ino.
Dalam beraksi para pelaku selalu mengancam para korbannya dengan menggunakan senjata api jenis revolver.
"Mereka ini selalu mengancam korbannya dengan senjata api jenis revolver," jelasnya.
 Senpi yang digunakan perampok spesialis BRI Link (Tommy Saputra/detikSumut) |
Dari seluruh TKP itu, para pelaku telah berhasil menggasak uang ratusan juta rupiah. Adapun alasan para pelaku ini terdesak kebutuhan sehari-hari.
"Uang ratusan juta telah berhasil digasak oleh para pelaku ini, dan yang menjadi barang bukti tersisa Rp 4 juta. Ada juga barang bukti senpi organik jenis revolver," tandasnya.
Lebih lanjut dijelaskan Ino, pelaku perampokan itu mendapatkan senjata api rumah anggota Polres Pesawaran di Kemiling, Bandar Lampung.
"Senpi itu milik salah satu anggota Polri yang sempat dinyatakan hilang pada beberapa waktu lalu. Setelah dilakukan pengecekan nomor seri dan lainnya, benar dan sesuai dengan yang terdaftar di Polres Pesawaran," kata dia.
Perampok BRI Link Milik Tidak Gunakan Senpi untuk Melukai Korban. Baca Halaman Berikutnya...
Ino menyampaikan pelaku sempat menggunakan senpi hasil curiannya, namun bukan untuk menembak korban tapi ditembakkan di sebuah lahan kosong hanya untuk memuaskan hasrat pelaku.
"Sudah digunakan, tapi bukan untuk melukai korban. Hanya digunakan untuk meluapkan emosinya saja dengan ditembakkan di lahan kosong," ujarnya.
Sementara berdasarkan keterangan pelaku, aksi perampokan telah dilakukannya sebanyak lima kali di lokasi berbeda-beda. Dari ke lima aksinya, pelaku berhasil menggondol uang sebesar Rp 102,8 juta.
"Pertama pada 21 Oktober di Indomaret Natar Lampung Selatan kerugian Rp 15 juta, kedua di Alfamart Natar kerugian Rp 15 juta, lalu di BRI Link Natar Rp 15 juta, Alfamart Lampung Selatan Rp 50 juta, dan terakhir di Bandar Lampung Rp 17,8 juta," kata Ino.
Mengenai motif, Ino mengatakan bahwa himpitan perekonomian dan terlilit hutang menjadi alasan pelaku melakukan tindak perampokan di berbagai lokasi di wilayah Polda Lampung.
"Salah satu pelaku yakni IT merupakan residivis dua kali kasus penyalahgunaan narkoba. Pengakuan keduanya bahwa merampok untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," tandas dia.
Simak Video "Video: Besarnya Api Kebakaran Gudang Solar Ilegal di Bandar Lampung"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)
