Rudolf Tobing, Eks Pendeta Muda yang Bunuh Temannya

Nasional

Rudolf Tobing, Eks Pendeta Muda yang Bunuh Temannya

Tim detikNews - detikSumut
Sabtu, 22 Okt 2022 04:02 WIB
Tersangka Rudolf saat tertangkap kamera CCTV lift apartemen mendorong jenazah dibungkus plastik dengan troli  di kawasan Jakarta Timur
Rudolf Tobing membawa korban menggunakan troli dalam bungkusan plastik hitam. Foto: Dok.detikcom
Medan -

Christian Rudolf Tobing (36) yang mengaku pernah menjadi pendeta di salah satu gereja karismatik menghabisi temannya bernama Ade Yunia Rizabani atau Icha (36). Rudolf mengaku menghabisi wanita itu dan jasadnya ditemukan terbungkus plastik di Jl Kalimalang, Pondok Gede, Kota Bekasi karena dendam.

"Dari hasil pemeriksaan sementara, Tersangka mengaku sakit hati. Tersangka menyimpan dendam terkait masalah di circle pertemanan mereka. Penyidik masih mendalami masalah motif ini, karena ada barang-barang korban yang hilang," terang Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (21/10/2022) seperti dilansir dari detikNews.

Hengki mengatakan tim penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih melakukan pendalaman terhadap tersangka. Lebih jauh, Hengki mengungkap hubungan korban dengan tersangka tidak ada yang spesial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hengki menjelaskan, tersangka Rudolf ini berteman dengan korban Icha, wanita berinisial S, dan pria berinisial H. Semula hubungan mereka baik-baik saja.

"Namun si tersangka ini menyimpan dendam karena ada masalah sama H ketika si R sama H ini ada semacam kerja sama jual-beli HT. Si R ini merasa dicurangi," ujar Hengki.

ADVERTISEMENT

Terpisah, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawieny Panjiyoga mengungkapkan, sejak kerja sama gagal itu, Rudolf dan H bermusuhan.

"Suatu waktu, temannya yang si S ini menikah. Si tersangka ini sakit hati karena Icha diundang, si H diundang, kok dia enggak diundang," tutur Panji.

Panji tidak menjelaskan kapan S ini menikah. Namun, sejak saat itu, Rudolf merasa sakit hati karena menganggap S dan I sudah berkhianat.

"Sejak saat itu si tersangka ini merasa dikhianati oleh korban dan teman-temannya itu," ujar Panji.

Indrawieny Panjiyoga mengatakan tersangka mengaku merasa puas seusai membunuh korban. Ini menjawab mengapa Christian Rudolf tersenyum saat membawa keluar jasad korban pakai troli.

"Ya dia mengaku merasa puas, misinya selesai," kata Panji.

Panji mengatakan, tersangka menyimpan dendam lama kepada korban Icha. Inilah yang mendorong tersangka nekat membunuh korban.

"Jadi tersangka ini sakit hati, dendamlah. Dendam karena ini sebetulnya masalah circle pertemanannya saja," ujarnya.

Panji menyampaikan tersangka Christian Rudolf Tobing sudah merencanakan pembunuhan terhadap korban. Dia bahkan sempat mencari cara membunuh di internet.

Christian Rudolf Tobing adalah seorang pendeta muda. Baca selanjutnya...

Christian Rudolf Tobing adalah seorang pendeta muda. Hal tersebut diungkap pimpinan gereja tempat pelaku pernah berkhotbah.

"Jadi di gereja itu ada tingkatan, ada namanya pendeta pembantu, ada namanya pendeta muda, baru pendeta penuh. Nah dia (Rudolf) ini pendeta muda," kata pimpinan gereja GBP Kasih Allah Ministry (KAM) Charles Freddy ditemui detikcom di Bogor, Jumat (21/10/2022).

Namun, kata Charles, Rudolf, yang belum menjadi pendeta tetap, sudah tidak beraktivitas di GBP KAM Bogor. Charles juga menolak jika dikatakan bahwa tindakan pembunuhan yang dilakukan Rudolf dikaitkan dengan gereja tempat ia pernah berkhotbah.

"Dan aktivitas dia, sejak tiga bulan terakhir tidak ada di sini, sejak tiga bulan terakhir sudah tidak beraktivitas di gereja ini. Jadi kegiatan-kegiatan di luar tidak berkaitan dengan gereja, itu tindakan-tindakan individu. Jadi apa pun yang terjadi sama dia di luar, bukan tanggung jawab kami. Itu kan tindakan pribadi dia, jadi ini oknum," tegas Charles.

Charles menambahkan Christian Rudolf Tobing mulai berstatus sebagai pendeta muda di GBP KAM sejak Maret 2022. Sejak itu, Rudolf mulai diberi waktu untuk berkhotbah sebulan sekali. Namun kemudian, kata Charles, pendeta muda Rudolf sudah tidak berkhotbah di GBP KAM sejak Juli lalu. Charles mengaku tidak mengetahui alasannya.

"Kalau dia (Rudolf) itu khotbah pun sebulan sekali, bahkan dua bulan sekali, bukan pendeta tetap. Dia itu baru tiga kali (beri khotbah), jadi tugasnya itu (memberi khotbah) hanya sekali-kali. Jadi dia mulai jadi pendeta muda sejak Maret, sekarang baru tujuh bulan, kemudian tidak aktif tiga bulan, berarti kan beraktivitas disini hanya empat bulan," ungkap Charles.



Simak Video "Gelisahnya Rudolf Sebelum Tersenyum Puas Usai Bunuh Icha"
[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads