Fakta-fakta Mantan Pendeta Muda Bunuh Icha yang Mayatnya Terbungkus Plastik

Berita Nasional

Fakta-fakta Mantan Pendeta Muda Bunuh Icha yang Mayatnya Terbungkus Plastik

Tim detikNews - detikSulsel
Jumat, 21 Okt 2022 20:17 WIB
Momen tersangka Rudolf Tobing dan korbannya, Icha dalam satu lift sebelum pembunuhan.
Foto: Momen tersangka Rudolf Tobing dan korbannya, Icha dalam satu lift sebelum pembunuhan. (Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta -

Mantan pendeta muda, Christian Rudolf Tobing (36) ditangkap atas pembunuhan terhadap wanita bernama Ade Yunia Rizabani atau Icha (36) di Jakarta Pusat. Momen keduanya berada dalam satu lift sebelum pembunuhan turut terekam kamera CCTV.

Pelaku membunuh korban di salah satu apartemen daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Senin (17/10). Jasad Icha kemudian ditemukan terbungkus plastik hitam di Jalan Kalimalang, Pondok Gede, Kota Bekasi.

Dirangkum dari detikNews, Jumat (21/10/2022), berikut 11 fakta kasus mantan pendeta Rudolf menghabisi nyawa Icha:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Rekaman CCTV Jelang Pembunuhan

Dari rekaman CCTV yang diterima detikcom, terlihat Icha dan Rudolf masuk ke dalam lift apartemen. Korban Icha saat itu mengenakan kaus berwarna kuning.

Terlihat pula gestur Rudolf dan Icha yang tampak kontras. Korban Icha terlihat lebih banyak diam di dalam lift sedangkan Rudolf tampak gelisah.

ADVERTISEMENT

Rudolf menggerak-gerakkan badannya sambil melihat keadaan sekeliling lift. Tidak ada interaksi yang terjadi di antara keduanya di dalam lift, namun Icha sempat terlihat memperhatikan Rudolf.

2. Korban Dibunuh Lalu Dibungkus Plastik-Ditumpuk Bantal

Korban Icha tewas dibunuh dengan cara ditampar hingga dicekik di dalam apartemen. Tidak ada bekas luka benda tajam yang ditemukan di tubuh korban.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan Rudolf memang telah menyiapkan sejumlah peralatan untuk membuang pelaku. Setelah membunuh Icha, Rudolf Tobing memasukkan jasad korban ke dalam kantong plastik berukuran jumbo.

"Jadi jasad korban ini dia bungkus pakai plastik, lalu dimasukkan ke dalam troli dan ditutupi bantal," kata Hengki kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (21/10/2022).

3. Rudolf Santai Bawa Jasad Korban Pakai Troli

Setelah jasad korban telah terbungkus plastik, Rudolf Tobing lalu meletakkan korban ke dalam troli. Jasad korban saat itu ditumpuk dengan bantal.

Rudolf kemudian dengan santainya membawa jasad korban kembali menuju lift. Tidak ada rasa panik yang muncul dari gerak-gerik pelaku.

Menurut Kombes Hengki, sejumlah penghuni apartemen yang berjumpa pelaku pun tidak menaruh curiga terhadap troli berisi jasad Icha yang dibawa oleh pelaku.

"Memang sempat berpapasan dengan penghuni apartemen lainnya, namun tidak ada yang curiga karena jasad korban ditutup plastik dan bantal," tutur Hengki.

Tersangka Rudolf saat tertangkap kamera CCTV lift apartemen mendorong jenazah dibungkus plastik dengan troli  di kawasan Jakarta TimurTersangka Rudolf saat tertangkap kamera CCTV lift apartemen mendorong jenazah dibungkus plastik dengan troli di kawasan Jakarta Timur Foto: Dok.detikcom

Simak fakta-fakta selengkapnya di halaman berikutnya..

4. Jasad Icha Dibuang di Pinggir Jalan

Mayat Icha yang terbungkus plastik hitam ditemukan di kolong Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di Jalan Raya Kalimalang, Jatibening, Pondok Gede, pada Senin (17/10), pukul 19.30 WIB. Saat itu, seorang warga melihat ada plastik berukuran besar di tepi jalan.

"Saat saksi 1 dibantu saksi 2, ingin mengganti ban truk yang posisi terletak di samping TKP, saksi 1 dan saksi 2 melihat bahwa ada bungkusan kantong plastik besar," imbuh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulpan dalam keterangannya, Selasa (18/10).

Zulpan menyebut keduanya lalu menghampiri bungkusan kantong plastik itu. Selanjutnya keduanya melihat kaki manusia.

"Setelah dia cek, terlihat sedikit kaki manusia di bawah kantong plastik akhirnya dia melapor ke RT setempat," tuturnya.

5. Rudolf Punya Tiga Target Pembunuhan

Hengki kemudian mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa Icha sebetulnya bukan target utama Rudolf untuk dibunuh. Rudolf awalnya menargetkan untuk membunuh teman pria berinisial H dan S.

Hengki mengatakan bahwa baik Rudolf, Icha, H, dan S sebetulnya sama-sama berteman. Mereka tergabung dalam satu komunitas pertemanan.

"Korban yang jadi target utama itu yang inisial H, tapi yang bersangkutan sulit dihubungi," kata Hengki.

Hengki mengatakan, setelah membunuh Icha, Rudolf menargetkan H dan S untuk dibunuh.

"Kalau saja dia tidak tertangkap di kasus ini, dia bisa saja membunuh dua target lainnya," tutur Hengki.

6. Motif Rudolf Sakit Hati

Polisi mengatakan pihaknya masih mendalami motif pembunuhan korban. Namun berdasarkan hasil pendalaman sementara, pelaku menghabisi nyawa korban karena sakit hati.

"Dari hasil pemeriksaan sementara, Tersangka mengaku sakit hati. Tersangka menyimpan dendam terkait masalah di circle pertemanan mereka," ujar Kombes Hengky.

Kendati demikian Hengki mengatakan tim penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih melakukan pendalaman terhadap tersangka. Pasalnya, ada sejumlah barang milik korban yang hilang.

"Penyidik masih mendalami masalah motif ini, karena ada barang-barang korban yang hilang," ungkapnya.

Simak fakta-fakta selengkapnya di halaman berikutnya..

7. Pelaku dan Korban Tak Ada Hubungan Spesial

Hengki juga mengungkapkan bahwa hubungan korban dengan tersangka hanya berteman. Tidak ada yang spesial dari hubungan keduanya.

Kendati demikian, polisi belum menjelaskan lebih jauh tentang komunitas pertemanan keduanya, termasuk dengan pria H dan S.

"Hanya pertemanan biasa," ujarnya.

8. Misteri Senyuman Rudolf

Terpisah, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawieny Panjiyoga mengungkap alasan Rudolf tersenyum di dalam lift saat membawa jasad korban pakai troli. Dia mengatakan tersangka mengaku merasa puas seusai membunuh korban.

"Ya dia mengaku merasa puas, misinya selesai," kata Panji.

Panji mengatakan tersangka memang menyimpan dendam lama kepada korban Icha. Inilah yang mendorong tersangka nekat membunuh korban.

"Jadi tersangka ini sakit hati, dendam lah. Dendam karena ini sebetulnya masalah circle pertemanannya saja," ujarnya.

9. Rudolf Rencanakan Pembunuhan

Panji juga menyampaikan bahwa kasus ini merupakan pembunuhan berencana. Rudolf Tobing sudah merencanakan pembunuhan terhadap korban.

Salah satu alasan pendukung pembunuhan berencana ini adalah karena Rudolf sudah menyiapkan sejumlah peralatan. Sejumlah peralatan itu untuk membuang jasad korban bilsa selesai dibunuh.

Lebih lanjut Panji mengatakan bahwa Rudolf bahkan sempat mencari cara membunuh di internet.

Simak fakta-fakta selengkapnya di halaman berikutnya..

10. Rudolf Sempat Kuliah di AS

AKBP Panjiyoga mengatakan pelaku Rudolf memiliki riwayat pendidikan tinggi. Rudolf sempat mengenyam pendidikan di Amerika Serikat (AS).

"Tersangka ini pernah sekolah setingkat SMA dan kuliah di Amerika. Tapi kuliah tidak selesai karena dideportasi," ucap Panjiyoga.

Panji mengatakan bahwa pada saat kuliah di Amerika Serikat, tersangka sempat bekerja sampingan. Nah, pada saat bekerja ini, Rudolf ketahuan melanggar visa.

11. Rudolf Eks Pendeta-Terapis Anak

Pelaku Rudolf melanjutkan pendidikan teologi di Jakarta usai dideportasi dari Amerika Serikat. Pelaku lalu lulus pada 2015.

AKBP Panjiyoga menambahkan bahwa pelaku juga sempat mengaku menjadi pelayan di salah satu gereja. Polisi juga mendalami kabar yang menyebut Rudolf sempat jadi pendeta muda.

"Pengakuan tersangka pernah menjadi pelayan di gereja ini sedang kita dalami. Ada informasi yang bersangkutan pendeta muda di salah satu gereja dan ini sedang didalami," ucap Panjiyoga.

Halaman 2 dari 4


Simak Video "Video: Perampok yang Tewaskan Lansia di Bali Pakai Hasil Curian untuk Judol"
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads