8 Fakta Terkini Tragedi Kanjuruhan Malang

Jawa Timur

8 Fakta Terkini Tragedi Kanjuruhan Malang

Tim detikJatim - detikSumut
Senin, 03 Okt 2022 10:37 WIB
Ratusan suporter sepakbola di Bandar Lampung berkumpul berdoa bersama untuk tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang  yang menewaskan ratusan suporter Arema FC. Tommy Saputra/detikSumut
Ratusan suporter sepakbola di Bandar Lampung berkumpul berdoa bersama untuk tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang .(Tommy Saputra/detikSumut)
Malang -

Keributan pecah usai pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Insiden itu mengakibatkan 125 orang meninggal dunia.

Dilansir detikJatim Senin (3/10/2022), berikut ini 8 fakta terkini soal insiden tersebut.

1. Awal Kericuhan

Arema menelan kekalahan 2-3 dari Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam. Aremania yang tak terima dengan hasil tersebut berbuat onar dengan masuk ke lapangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kericuhan bermula saat para suporter menyerbu lapangan usai timnya kalah melawan Persebaya. Banyaknya suporter yang menyerbu lapangan direspons polisi dengan menghalau dan menembakkan gas air mata.

Gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun. Tembakan gas air mata tersebut membuat para suporter panik, berlarian, dan terinjak-injak.

ADVERTISEMENT

2. 125 Orang Tewas

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan korban tewas dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang sebanyak 125 orang. Data terbaru ini telah terverifikasi dengan Dinkes Malang.

"Terverifikasi yang meninggal jumlahnya dari awal diinformasi 129. Data terakhir berdasarkan pengecekan dan verifikasi dengan Dinkes jumlahnya 125 karena ada yang tercatat ganda," kata Listyo saat melakukan konferensi pers di Stadion Kanjuruhan Malang, seperti dikutip dari detikJatim, Minggu malam (2/10/2022).

Listyo juga menyampaikan pihaknya akan melakukan langkah lanjutan dengan tim DVI dan penyidik. Upaya yang tengah dilakukan saat ini yakni pengumpulan data dari TKP kejadian.

"Dan nanti hasilnya kami sampaikan ke masyarakat. Yang jelas, kami akan serius dan mengusut tuntas dan ke depan terkait proses penyelenggaran dan pengamanan," lanjutnya.

3. 2 Anggota Polri Ikut Jadi Korban

125 orang meninggal dunia akibat keributan yang pecah usai pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang.

Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta Karo-karo menyebut dua anggota polisi turut menjadi korban.

"Dua di antaranya anggota Polri," ujar Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta kepada wartawan di Polres Malang, Minggu (2/10/2022).

4. 34 Orang Meninggal di Dalam Stadion

Nico mengatakan, dari 127 korban tersebut, sebanyak 34 orang meninggal di dalam stadion. Sementara korban yang lain meninggal di rumah sakit pada saat proses pertolongan.

"Yang meninggal di dalam stadion ada 34 kemudian yang lain-lain di rumah sakit pada saat proses penolongan," imbuh Nico.

5. 180 Suporter Luka-Dirawat

Selain 127 orang tewas, Nico mengatakan, ada 180 korban lainnya yang masih dalam perawatan di rumah sakit.

"Kemudian masih ada 180 orang yang dalam perawatan dan pengecekan terkait dengan upaya-upaya penyembuhan kepada yang sedang dirawat," kata Nico.

6. 13 Mobil Polisi-Pribadi Rusak

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang ini juga berimbas pada rusaknya 13 mobil. Belasan mobil tersebut terdiri dari mobil polisi dan mobil pribadi. "13 mobil yang rusak," ujar Nico.

Nico menjelaskan dari 13 mobil yang rusak, 10 di antaranya adalah mobil dinas milik Polri seperti mobil patroli, truk Brimob, patwal, K9. Sementara sisanya adalah mobil pribadi.

Penyebab Tewasnya Suporter. Selengkapnya di Halaman Berikutnya..

7. Penyebab Tewasnya Suporter

Dalam kesempatan ini, Nico mengungkapkan penyebab besarnya
jumlah korban meninggal dunia. Ia menyebut, banyaknya korban karena terjadi penumpukan massa.

"Terjadi penumpukan, di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak naPas kekurangan oksigen," kata Nico.

8. Liga 1 Dihentikan Sementara

Tragedi ini membuat PT Liga Indonesia Baru (LIB) menghentikan Liga 1 2022 selama sepekan. Situasi ini membuat PT LIB akhirnya turun tangan dan memutuskan menghentikan liga selama sepekan sambil menunggu arahan dari Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.

"Kami prihatin dan sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Kami ikut berdukacita dan semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua," ujar Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, dalam rilis kepada detikSport, Minggu (2/10/2022).

"Keputusan tersebut kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI. Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya dan sambil menunggu proses investigasi dari PSSI," jelas Lukita.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Tak Terima Ditegur, Peserta Pawai Sound Horeg di Malang Serang Warga"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)


Hide Ads