Soimah akan berangkat ke Ponorogo, Jawa Timur mengusut kasus kematian anaknya, AM (17) yang diduga dianiaya di Ponpes Gontor, didampingi kuasa hukumnya. Tujuan Soimah ke sana agar kasus ini dapat dikomunikasikan secara terang benderang.
"Dalam waktu dekat kita akan membawa Ibu Soimah ke Ponorogo," ungkap kuasa hukum Soimah, Titis Rachmawati kepada detikSumut, Rabu (7/9/2022).
Meski Titis belum menjelaskan secara detail kapan ia akan menemani Soimah berangkat ke sana, namun dia mengaku hal itu dilakukan agar informasi yang didapat dalam pengusutan kasus ini bisa pihaknya diterima dengan jelas dan transparan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuannya ya supaya kasus ini tidak simpang siur dan komunikasi bisa lebih jelas, sehingga kita dapat data yang benar-benar valid," terangnya.
Meski publik mempertanyakan kenapa pihak Ponpes Gontor baru menyampaikan permintaan maaf secara terbuka ke publik usai kejadian ini viral di media sosial, Titis mengaku sejauh ini pihaknya tidak mau berandai-andai dengan menilai apakah itu kelalaian pihak Ponpes, atau bukan
"Dari situ saja kan sudah janggal. Tapi kita tak mau berandai-andai dan menuduh siapapun," katanya.
Termasuk soal kejanggalan informasi terduga pelaku yang dilepaskan begitu saja kepada orang tuanya dan juga surat kematian No:007/RSYD.SKM/VIII/2022 tanggal 22 Agustus 2022, dikeluarkan rumah sakit Yasyfin Darussalam Gontor yang ditandatangani oleh dokter Mukhlas Hamidy yang menyebut AM tewas karena mengidap suatu penyakit.
"Kalau soal itu kita tidak bisa menuduh siapapun, yang jelas ini janggal dan kita mempertanyakan itu, kita meminta kejelasan atas dasar apa sehingga hal tersebut bisa dilakukan," imbuhnya.
Saat ini, sambungnya, pihaknya yang belum bertolak ke Ponorogo, Jawa Timur masih mempercayakan kepolisian di sana untuk tetap bekerja secara profesional. Dia juga percaya kasus ini akan segera diungkap secara terang-benderang dan transparan.
"Sejauh ini, kita masih menunggu hasil dan data valid dari kepolisian, karena polisi tengah bekerja mengusutnya," tutupnya.
Titis juga mengatakan Polres Ponorogo telah menghubunginya terkait rencana dilakukan autopsi terhadap anak kliennya itu. Menurut Titis, permintaan autopsi dari polisi itu dilakukan untuk memastikan penyebab meninggalnya AM. Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia meminta langsung kepadanya.
"Benar, informasinya permintaan autopsi itu diminta langsung dari Polres oleh Polres Ponorogo. Permintaan itu disampaikan oleh Pak Nikolas," kata Titis.
"Pak Nikolas juga menyampaikan kepada kita agar segera dilakukan aoutopsi, karena terkait untuk proses menemukan penyebab kematian AM," sambungnya.
Hanya saja, sampai saat ini jadwal pelaksanaan autopsi belum bisa ditentukan karena masih menunggu persetujuan dari pihak keluarga. Ibu korban, Soimah kini belum bisa dimintai tanggapan atas permintaan itu karena disebut masih syok.
Polisi Jemput 2 Pelaku Penganiayaan Anak Soimah. Baca Halaman Selanjutnya:
"Iya, dua terduga pelaku dijemput," kata Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo dilansir detikJatim, Rabu (7/9/2022).
Untuk mengusut kasus kematian santri asal Palembang itu, Catur mengaku ada 20 personel yang dikerahkan. Ke-20 anggotanya itu dibagi menjadi beberapa tim, mulai dari menjemput pelaku, menjumpai keluarga korban untuk proses autopsi dan yang lainnya.
"Tim hari ini berangkat semua, ada yang ke Palembang ke keluarga korban terkait autopsi juga," tambahnya.
Saat melakukan proses olah TKP di Gontor, Polres Ponorogo menyita sejumlah barang bukti seperti pentungan, air mineral, minyak kayu putih, becak.
Simak Video "Video: Ribuan Ikan Nila di Ponorogo Mati Mendadak gegara Gas Belerang"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)