Polisi Jemput 2 Penganiaya Anak Soimah hingga Tewas di Gontor

Berita Jatim

Polisi Jemput 2 Penganiaya Anak Soimah hingga Tewas di Gontor

Tim detikJatim - detikSumut
Rabu, 07 Sep 2022 12:03 WIB
ponpes gontor
Ponpes Gontor (Charoline Pebrianti/detikJatim)
Medan -

Polisi menjemput dua orang terduga pelaku penganiaya AM (17) santri Pondok Modern Gontor Darussalam (PMGD). Pelaku merupakan mantan santri di sana yang telah dikeluarkan.

"Iya, dua terduga pelaku dijemput," kata Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo dilansir detikJatim, Rabu (7/9/2022).

Untuk mengusut kasus kematian santri asal Palembang itu, Catur mengaku ada 20 personel yang dikerahkan. Ke-20 anggotanya itu dibagi menjadi beberapa tim, mulai dari menjemput pelaku, menjumpai keluarga korban untuk proses autopsi dan yang lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tim hari ini berangkat semua, ada yang ke Palembang ke keluarga korban terkait autopsi juga," tambahnya.

Saat melakukan proses olah TKP di Gontor, Polres Ponorogo menyita sejumlah barang bukti seperti pentungan, air mineral, minyak kayu putih, becak.

ADVERTISEMENT

Peristiwa kematian AM pertama kali terungkap saat Soimah, ibu dari almarhum AM mengadu ke Hotman Paris Hutapaea di Palembang, Sumatera Selatan.

Soimah meminta Hotman membantunya membantu mengungkap kematian anaknya, seorang santri di Pesantren Modern Darussalam Gontor, Jawa Timur.

"Anak saya meninggal di Pesantren Gontor 1 Pak, yang di Jawa Timur," ujar Soimah sambil menangis duduk di samping Hotman Paris di Palembang, Minggu (4/9/2022)

Dijelaskan Soimah, anaknya bernama AM (17) itu meninggal dunia pada 22 Agustus 2022 lalu, pukul 06. 45 WIB. Dan dia baru mendapat kabar 3 jam setelahnya, tepatnya pada pukul 10.00 WIB.

"Meninggalnya itu 22 Agustus kemarin, meninggal pukul 06.45 tapi kami baru dikabari pukul 10.00 WIB, awalnya mereka mau bicara sama ayahnya," katanya.

Soimah menduga putranya itu tewas karena dianiaya. Dia berharap kasus kematian anaknya dapat di usut tuntas. Dia pun menjelaskan alasan belum berani melaporkan ke polisi karena kasus ini bersangkutan dengam lembaga besar.

"Meninggalnya karena dianiaya, saya belum berani melapor karena urusannya kan dengan lembaga besar, jadi saya mohon bapak bantu kami," ungkap Soimah sambil terus menangis.

Hotman Paris kemudian menanggapi duka yang dialami Soimah itu, dia pun menggunggah video di akun Instagramnya meminta Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta segera untuk mengusut kematian anak Soimah yang diduga karena dianiaya.

"Halo Pak Kapolda Jawa Timur, di sini ada seorang ibu yang datang ke saya bertemu Hotman di Palembang, katanya anaknya meninggal di Gontor 1, diduga tindak kekerasan," kata Hotman sembari merekam video.

"Mohon Pak Kapolda menyelidiki soal meninggalnya anak Bu Soimah ini, diduga ada penganiayaan," sambungnya Hotman.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads