.webp)
Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J tewas setelah dibunuh di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 yang lalu. Ferdy Sambo yang menjadi otak dari pembunuhan Brigadir J itu.
Dilansir dari detikX, Selasa (30/8), Brigadir J merupakan sosok yang sangat menghormati Ferdy Sambo. Brigadir J disebut tidak pernah mengeluh selama bertugas sebagai ADC dari Irjen Ferdy Sambo.
"Dia (Yoshua) selalu cerita sama kami yang baik-baik tentang Bapak (Sambo) dan Ibu Putri. Makanya kami hancur ketika melihat jasad anak kami sudah (berada) dalam peti," kata ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Samuel bercerita soal Brigadir J yang selalu membangga-banggakan keluarga dari Ferdy Sambo kepada keluarganya di Jambi. Sikap rajin, ulet dan jujur yang dimiliki Brigadir J ini membuatnya menjadi ajudan paling dipercaya keluarga Sambo.
Baca juga: Akhir Tragis Ajudan Kesayangan |
Bahkan, menurut penjelasan pengacara keluarga Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak, istri dari Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, sempat menyampaikan untuk menjadikan Brigadir J sebagai anak angkatnya. Pesan ini disampaikan Putri kepada ibu dari Brigadir J Rosti Simanjuntak.
"Kamu yang melahirkan, biar aku yang merawat ya, aku yang jaga, anak kita," kata Kamaruddin kepada reporter detikX, menirukan ucapan Putri yang disampaikan ke Rosti.
Pernah juga Putri mengirimkan pesan ke adik dari Brigadir J, Bripda Mahareza Hutabarat, yang menunjukkan Brigadir J sedang menyetrika seragam sekolah anak-anak Putri. Dalam pesan itu juga disampaikan sanjungan kepada Brigadir J.
"Kakaknya rajin banget. Luar biasa sampai nyetrika luwes banget," ucap Putri dalam pesan singkat itu.
"Kakaknya serba bisa, jadi bingung gajinya kalau multitalenta begini," sambungnya.
Kini Putri turut menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan berencana kepada Brigadir J. Dia jadi tersangka bersama Irjen Ferdy Sambo, Bharada Eliezer, Bripka Ricky, dan Kuat Ma'ruf.
(afb/afb)
