Tata Tak Mau Berdamai dengan Oknum DPRD Palembang yang Memukulnya

Prima Syahbana - detikSumut
Rabu, 24 Agu 2022 23:51 WIB
Foto: Sukri Zen (mengenakan baju batik) saat menyampaikan permintaan maaf. (Prima Syahbana/detikSumut)
Palembang -

Kasus penganiayaan terhadap seorang wanita, Tata (31), oleh oknum anggota DPRD Palembang, MS alias M Sukri Zen di salah satu SPBU Sumatera Selatan (Sumsel), terus di usut polisi. Polisi mengatakan, antara Tata dan MS kini saling lapor dan ada arah keduanya bakal berdamai.

"(Tata dan MS), saling lapor," singkat Kapolsek Ilir Barat I Palembang Kompol Roy A Tambunan dikonfirmasi detikSumut, Rabu (23/8/2022).

Hanya saja, Roy belum menjelaskan MS melaporkan Tatan terkait tindak pidana apa. Bahkan, polisi mengatakan MS dan Tata ada rencana untuk berdamai dalam waktu dekat.

"Informasinya yang kejadian oleh anggota DPRD itu kan mereka mau berdamai," ujar Kanit Reskrim Polsek Ilir Barat I Iptu Afriansyah, terpisah.

Sedangkan, Tata sendiri ketika dikonfirmasi belum ada rencana untuk berdamai. Dia mengaku akan terus melanjutkan laporannya meminta agar MS dapat diproses sesuai hukum yang berlaku.

"Saya tidak mau berdamai. Dia kan yang di panggil polisi, yang datang malah anaknya meminta untuk berdamai. Kita kan pengen ketemu tuh sama orangnya ya ini yang datang malah anaknya, kan nggak ada urusannya sama anaknya,"

Dia juga mengaku, berdasarkan keterangan polisi dirinya hendak didatangi istri MS dengan tujuan untuk memintanya berdamai. Dia juga dikirimkan polisi surat undangan untuk mengklarifikasi ke Polsek.

"Saya dapat surat panggilan oleh polisi untuk datang ke Polsek buat klarifikasi, tapi saya tidak tahu klarifikasi soal apa. Kata Polisi istrinya (MS) mau datang, mau ngobrol katanya, ngajak damai gitu," jelas Tata.

MS alias M Sukri Zen yang merupakan politisi Partai Gerindra mengakui telah menganiaya seorang wanita bernama Tata. Pengakuan itu diungkapkan dihadapan Ketua DPC Gerindra dan meminta maaf kepada korban.

"Aku pribadi meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat ramai. Dan kepada yang bersangkutan (Tata) aku juga mohon maaf yang sebesar-besarnya," kata Sukri, kepada wartawan..

Menurutnya, kejadiannya itu terjadi saat ia yang ingin membeli BBM jenis Pertamax dan Tata mengantri hendak membeli Pertalite.

"Jadi kejadiannya itu aku mau antre beli pertamax dan dia mau beli pertalite," katanya.

Saat itu, kata dia, dia meminta jalan kepada Tata. Akan tetapi, Tata yang berpikir dia hendak menerobos antrean Pertalite sehingga tidak memberikannya jalan.

"Aku mau beli pertamax, dia mau beli Pertalite dan aku minta (dikasih) jalan, sudah itu saja," katanya.

Sehingga akhirnya Sukri berteriak dan memaki Tata dan ibunya dengan kata-kata yang tidak pantas berulang kali. Dan berakhir dengan kejadian penganiayaan yang dialami Tata, hingga Tata akhirnya melaporkan ke Polisi.



Simak Video "Video: 2 Pegawai Dinas PUPR Palembang Baku Hantam gegara Tersinggung di Medsos"

(bpa/bpa)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork