Tujuh orang dokter mendapat tugas untuk melakukan autopsi ulang jasad Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat di RSUD Sungai Bahar Muaro Jambi, Rabu (27/7) lalu. Satu diantaranya adalah Dr.dr Rika Susanti, Sp.FM(K).
Rika adalah ahli forensik dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang. Wanita kelahiran 31 Juli 1976 ini berasal dari Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Dokter Rika saat ini menjabat sebagai Medical Education Unit (MEU) atau Unit Pendidikan Kedokteran pada Fakultas Kedokteran Unand.
Sebelum pada jabatan saat ini, Rika adalah Dekan pada Fakultas Kedokteran Unand pada periode Januari 2020 hingga 2021. Posisi tersebut menjadikannya sebagai perempuan pertama yang pernah memimpin Fakultas Kedokteran di kampus tersebut.
Dalam kasus autopsi ulang Brigadir J, Rika mendapat tugas sesuai penunjukan dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI). Ada tujuh dokter yang terlibat dalam proses tersebut. Lima diantaranya, cerita Rika, adalah dokter spesial forensic yang ikut melakukan autopsi ulang. Sedangkan dua lainnya adalah dua teknisi forensik.
"Saya terlibat dalam tim pemeriksaan ulang (autopsi ulang) Brigadir J sesuai penunjukan oleh Ketua PDFI Pusat. Berangkat ke Jambi hari Selasa tanggal 26 Juli. Proses autopsi dilakukan pada tanggal 27 Juli di RSUD Sungai Bahar Jambi. Ada lima dokter spesialis forensik dan dua teknisi forensik," cerita Rika kepada detikSumut, Jumat (29/7/2022).
Menurut Rika, proses otopsi berjalan lancar. "Tanggal 28 Juli kami sudah kembali ke tempat masing-masing," katanya.
Ia menyebut, tidak ada hal berbeda dalam proses otopsi jasad Brigadir J jika dibanding dengan pemeriksaan jenazah dalam kasus-kasus lain. "Dari cara kami melakukan pemeriksaan, mulai dari permintaan surat autopsi dari penyidik sampai melakukan pemeriksaan jenazah, sama dengan kasus yang lain," kata dia.
Sejak menjadi dokter forensik, Rika sudah terlibat dalam sejumlah identifikasi kasus. Antara lain identifikasi korban ledakan bom di Kedubes Australia, korban gempa bumi di Jogya, identifikasi korban gempa di Padang, serta identifikasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi.
Di luar menjadi pengajar, kegiatan sebagai ahli forensik cukup banyak dilakukan di luar kampus atau rumah sakit, seperti kegiatan gali kubur di beberapa tempat.
Awal Mula Rika Bergabung di Unand. Baca Halaman Berikutnya:
Simak Video " Video: Antisipasi Dampak Demo, Disdik Kota Padang Liburkan TK-SMP"
(astj/astj)