Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat masih sempat berkomunikasi dengan orang terdekatnya sebelum dinyatakan tewas di rumah Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7) pukul 17.00 WIB. Dengan keluarga, Brigadir J berkomunikasi terakhir sekitar pukul 10.00 WIB. Sedangkan dengan kekasihnya Vera Simanjuntak, keduanya masih berkomunikasi terakhir kali pada pukul 16.43 WIB.
Melalui WhatsApp (WA), Brigadir J mengatakan kepada keluarganya bahwa posisinya sedang berada di Magelang dan akan membawa Irjen Ferdy Sambo beserta istri pulang ke Jakarta.
"Jam 10.00 dia masih aktif komunikasi, baik melalui telepon maupun WA, kepada orang tuanya, khususnya melalui WA keluarga. Tetapi setelah jam 10.00 almarhum minta izin mau mengawal atasan atau komandannya yang dikawal dengan asumsi perjalan (Magelang-Jakarta) tujuh jam. Jadi, artinya tujuh jam jangan ada telepon dulu karena jam 10.00 pagi itu di Magelang tanggal 8 Juli 2022," ujar Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum Brigadir J, Selasa (19/7/2022).
Dia mengatakan komunikasi terakhir Brigadir Yoshua dengan orang tuanya terjadi saat orang tuanya berada di Balige, Sumatera Utara, untuk berziarah. Kamaruddin mengatakan Yoshua meminta agar tak dihubungi saat mengawal atasannya karena merasa tak etis. Sebagai informasi, Yoshua disebut bertugas sebagai sopir istri Irjen Ferdy Sambo.
"Jadi percakapan terakhir di Balige, Sumatera Utara, dengan korban di Magelang. Setelah jam 10.00 dia minta izin mengawal balik ke Jakarta. Jadi tidak etis seorang ajudan mengawal pimpinan masih WA dan telepon-telepon. Tujuh jam jangan diganggu dulu," ujarnya.
Kamaruddin menyebut orang tua Brigadir Yoshua mencoba menghubungi setelah lewat tujuh jam seperti permintaan Yoshua. Namun tak ada balasan dari Yoshua, bahkan nomor WA keluarga justru diblokir oleh Brigadir J.
"Dengan terblokirnya nomor-nomor mereka, baik kepada ayahnya, ibunya, termasuk kakak-adiknya, termasuk ke WhatsApp group, maka mereka mulai gelisah. Tetapi, kemudian berlanjut dengan pemblokiran dan peretasan semua handphone keluarga, ayah-ibunya, handphone-nya tidak bisa dipakai, kakak-adiknya semua handphone tidak bisa dipakai, kurang lebih satu minggu, artinya ini ada dugaan pembunuhan terencana sehingga bagaimana caranya handphone itu bisa dikuasai password-nya, berarti sebelum dibunuh, ada dulu dugaan pemaksaan untuk membuka password handphone," ucap Kamaruddin.
Vera Masih Berkomunikasi dengan Brigadir J 17 Menit Selum Insiden Baku Tembak
Simak Video "Video: Polisi Penembak Polisi di Solok Selatan Divonis Bui Seumur Hidup"
(astj/astj)