.webp)
Polisi masih menemukan pelanggaran saat Operasi Patuh Toba di Kota Tanjungbalai. Di hari keenam, pelanggar didominasi emak-emak, mereka kedapatan tidak memakai helem saat berkendara.
"Ibu mau kemana bu? Kenapa tidak pakak helm," tanya seorang petugas saat memberhentikan laju sepeda motor seorang wanita di depan Polres Tanjungbalai, Sabtu (18/6/2022).
"Mau jemput anak saya pulang sekolah pak, buru-buru tadi lupa bawa helm," kata wanita tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendengar jawaban tersebut, petugas itu kemudian memberikan pengarahan ke si ibu agar mematuhi tata tertib berlalu lintas salah satunya dengan menggunakan helm standard. Ia pun diminta untuk kembali pulang menjemput helmnya yang tertinggal. Sementara, sepeda motornya diparkirkan sementara masuk ke halaman Polres Tanjungbalai.
"Silahkan parkirkan dulu sepeda motornya ke dalam, lalu ibu pulang ambil helmnya di rumah," kata petugas tadi.
Kasi Humas Polres Tanjungbalai, AKP Ahmad Dahlan Panjaitan mengatakan dalam operasi Patuh Toba 2022 ini pihaknya lebih mengedepankan himbauan bersifat humanis serta menyampaikan sosialisasi disiplin lalu lintas terhadap masyarakat.
"Setelah diberikan pengarahan dan himbauan lalu mengarahkan untuk mengambil helm dan apabila sudah membawa helm sepeda motornya dapat dibawa kembali oleh si pengendara serta dilakukan penempelan stiker tertib berlalu lintas," kata Dahlan.
Dalam operasi tersebut, Satlantas Polres Tanjungbalai sudah mengeluarkan tilang teguran untuk pengendara sepeda motor sebanyak 85 unit dan roda tiga (becak bermotor) sebanyak 40 unit.
Seorang ibu rumah tangga bernama Sri Wahyuni (30) yang tinggal di Kecamatan Datuk Bandar misalnya, karena tak membawa helm ia sampai menelpon adiknya agar datang ke Polres Tanjungbalai untuk dibawakan helm agar bisa melanjutkan kembali perjalanannya.
"Kalau pulang naik becak mungkin makan waktu lagi, saya suruh adik minta diantarkan helm ke sini. Terima kasih pak, saya janji akan selalu bawa helm," kata dia.
(astj/astj)
