Berita Nasional

Terungkap, Ini Sumber Aliran Dana Khilafatul Muslimim

Tim detikNews - detikSumut
Kamis, 16 Jun 2022 17:08 WIB
Pimpinan tertinggi Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja. (Foto: dok. Istimewa)
Medan -

Sejumlah petinggi organisasi Khilafatul Muslimin ditangkap dari beberapa daerah di Indonesia. Polisi juga masih terus melakukan penyelidikan terkait keberadaan organisasi itu, termasuk sumber dana yang menggerakkan mereka.

Dilansir dari detikNews, Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkap salah satu sumber dana organisasi itu. Hengki mengungkapkan, para warga yang tergabung dalam organisasi itu diwajibkan melakukan infak sebesar Rp 1.000 tiap hari.

"Semua ini warga-warganya mulai dari tingkat paling bawah wajib memberikan infak sedekah per hari Rp 1.000," ungkap Hengki di Mapolda Metro Jaya dikutip detikNews, Kamis (16/7/2022).

Hengki mengungkapkan, polisi baru mendapat puluhan ribu data terkait sumber dana dari infak para warga Khilafatul Muslimin itu. Tidak menutup kemungkinan, ada sumber dana dari luar yang saat ini masih ditelusuri polisi.

"Tidak menutup kemungkinan akan ada dana-dana dari luar, ini masih tahap penyelidikan dan sejak awal kami sudah berkoordinasi dengan PPATK," jelasnya.

Hengki juga mengungkap fakta lain dari organisasi ini. Penyidik menyebut struktur organisasi itu menyerupai kepengurusan sebuah negara.

"Mereka memiliki struktur yang hampir sama dengan negara. Dimulai dari pimpinan tertinggi adalah khalifah dan sudah kami tangkap atas nama Abdul Qadir Baraja," kata Hengki.

Hasil pemeriksaan polisi menemukan fakta adanya hierarki kepemimpinan dari organisasi Khilafatul Muslimin. Struktur kepengurusan itu terdiri dari mula tingkat provinsi hingga tingkat paling rendah, yaitu kelurahan.

"Ada amir daulah setingkat provinsi, kemudian amir wilayah setingkat kabupaten, kemudian ummul quro setingkat kecamatan, dan yang paling rendah adalah amir masyul," beber Hengki.

Khilafatul Muslimin juga mendirikan yayasan pendidikan yang memiliki sistem sendiri, berbeda dengan sistem pendidikan resmi pemerintah. Pendidikan yayasan Khilafatul Muslimin ini sebagian besar didanai oleh warganya yang kemudian disebut infak.

"Mereka dalam pendidikannya ini didanai oleh warga. Kemudian juga untuk merekrut atau pengkaderan ini siswa-siswanya, pendidikannya bersifat gratis, jadi masuk gratis. Tapi wali muridnya akan dibaiat wajib memberikan infak," tuturnya.

Khalifatul Muslimin miliki belasan ribu anggota dan pengurus eks napi terorisme. Simak di halaman selanjutnya!



Simak Video "Video: Sosok Hacker 'Bjorka' saat Berbaju Tahanan"

(dpw/dpw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork