Batu Perabun Marga Cibro, Konon Dipakai Menyimpan Abu Musuh

Batu Perabun Marga Cibro, Konon Dipakai Menyimpan Abu Musuh

Fikri Haikal - detikSumut
Kamis, 18 Mei 2023 01:00 WIB
Batu perabun marga Cibro.
Batu perabun marga Cibro. (Foto: Dok. Disbudpar Sumut)
Medan - Kabupaten Dairi memiliki berbagai peninggalan-peninggalan yang bernilai sejarah. Salah satunya adalah cagar budaya Batu Perabun Marga Cibro.

Batu perabun marga Cibro ini berlokasi di Tungtung Batu, Kecamatan Silima Pungga-pungga, Kabupaten Dairi. Adapun jika dari Kota Medan berjarak sekitar 183 km.

Dilansir dari laman Cagar Budaya Sumatera Utara, dengan penamaan perabun atau wadah abu mempunyai kegunaan untuk menyimpan abu dari sisa tubuh manusia yang dibakar. Ada juga penamaan istilah lain yang mirip yaitu pertulanen.

Pertulanen adalah wadah dari abu pembakaran tulang pada manusia. Pada dasarnya benda peninggalan jenis itu digunakan sebagai penyimpanan abu leluhur yang sudah wafat.

Adapun batu perabun milik marga Cibro tersebut dipercayai masyarakat setempat untuk menyimpan abu musuh yang tertangkap. Lalu, musuh yang ditangkap itu dimakan dan sisa-sisa tulang dibakar sampai jadi abu.

Batu perabun itu berbentuk persegi dan di bagian dalamnya ada lubang berbentuk persegi juga. Adapun panjang dari benda itu 30 cm, lebar 23 cm dan tingginya 20 cm.

Di bagian atas dinding batu perabun itu ada ornamen bentuk garis-garis. Hal ini tentu berbeda dari peninggalan-peninggalan lainnya di Desa Tungtung batu yang dilndungi dalam bak khusus.

Namun, perabun itu dibiarkan begitu saja di bawah pohon. Benda ini juga berada dengan lokasi simanuk manuk sipitu takal yang berjarak membentangi keduanya sekitar 50 meter.

Artikel ini ditulis oleh Fikri Haikal, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.


(dpw/dpw)


Hide Ads