"Kakak kampungnya di mana?" Detikers yang tinggal di Sumut pastinya tahu maksud dari pertanyaan tersebut, yaitu menanyakan daerah asal. Namun, orang dari luar Sumatra ternyata ada yang gagal paham ketika mendengar pertanyaan itu, lho.
Meskipun sama-sama menggunakan bahasa Indonesia, orang dari luar Sumut bisa saja tidak mengerti apa yang orang Medan bicarakan. Untuk itu, buat detikers yang merantau ke Sumatera, penting bagimu untuk sedikit mempelajari bahasa sehari-harinya.
Dikutip dari berbagai sumber, mari simak rangkuman informasi tentang bahasa Medan sehari-hari yang telah dikemas detikSumut berikut ini!
1. Cemana = Bagaimana
Merupakan singkatan "macam mana" alias "bagaimana". Contoh: "Cemananya cara ngerjain soal ini?"
2. Kekmana = Kayak Mana
Penggunaannya kurang lebih sama dengan cemana. Contoh: "Mau kekmana lagi, lah, weh. Aku pun dah pasrah."
3. Weh = Guys/Teman-teman
Sapaan weh sama dengan guys. Bahasa Medan sehari-hari ini selalu diucapkan untuk menyeru kepada teman. Contoh: "Weh... Tengok dulu kemari. Capek aku koar-koar di sini."
4. Kau
Dalam percakapan sehari-hari, orang Medan lebih sering menggunakan kata ganti kau ketimbang kamu. Mungkin, ini terdengar kurang sopan dan sedikit kasar bagi orang dari luar Sumut, tapi begitu adanya. Contoh: "Kau mo kemana pakek baju kek gitu?"
5. Kelen = Kalian
Orang Medan memang suka memplesetkan kata. Buktinya, kata ganti kalian lebih sering diucapkan sebagai "kelen". Contoh: "Kelen mo kemana, weh?"
6. Palak
Di luar Sumut, kata palak mungkin lebih merujuk pada 'menindas atau memeras orang lain'. Namun, di Medan, kata ini punya makna lain yang berarti 'kesal'. Contoh: "Awas dulu kau! Lagi palak aku ini!"
7. Kali = Banget
Dalam bahasa Indonesia, kata kali memiliki banyak arti: bisa merujuk sungai ataupun perkalian. Akan tetapi, dalam konteks ini, kali merupakan singkatan dari kata sekali.
Penggunaannya sama dengan kata banget. Nah, alih-alih mengucapkan banget, orang Medan lebih sering menggunakan "kali" untuk menyatakan suatu hal dalam konteks superlatif. Contoh: "Enak kali, bah, makanan mamakku ini."
Baca juga: Begu Ganjang, Cerita yang Melegenda di Sumut |
8. Bah
Bah di sini bukan bermakna air yang meluap, ya. Bah adalah kata seru yang sering diucapkan orang Medan, terlebih suku Batak, di akhir kalimat.
Fungsinya dalam kalimat adalah untuk menambah penekanan. Contoh: "Enak kali, bah, makanan mamakku ini."
9. Cak = Coba
Bukan berakar dari tari kecak maupun panggilan khas Jawa Timur, bahasa Medan sehari-hari ini merupakan penyingkatan dari kata coba. Contoh: "Aku gak ngerti apa yang kau buat. Cak ke sini dulu kau."
10. Ehe = Ya Elah
Ini bukan ekspresi berupa tawa kecil, ya. Penggunaan "ehe" kurang lebih sama dengan "ya elah". Contoh: "Ehe, gitu aja gak tahu kau."
11. Kereta = Motor
Dijamin 100 persen, orang-orang di luar Sumatera, terlebih dari Pulau Jawa, pasti langsung kepikiran dengan kereta api kalau mendengar kata ini. Padahal, kata kereta di Medan bermakna "motor".
Jadi, kalau yang dimaksud kereta api, apa yang diucapkan? Orang Medan cenderung mengucapkan kata tersebut secara keseluruhan. Jadinya seperti ini: "Ngapain pulak kau ke Medan naik kereta (motor). Mending naik kereta api aja."
12. Pajak = Pasar Tradisional
Kata pajak juga mengalami pergeseran makna di Medan. Bukan mengacu pada kantor pajak, kata ini malah berarti 'pasar tradisional'. Contoh: "Antarkan dulu Mamak ke pajak. Mau belik cabe aku."
13. Pasar = Jalan Raya
Selain pajak, kata pasar juga bergeser maknanya. Orang Medan kerap mengucapkannya untuk mengatakan "jalan raya". Contoh: "Kan, udah Mamak bilang jangan main di pasar!"
14. Abang/Kakak = Mas/Mbak
Kalau di Medan, laki-laki yang lebih tua biasanya dipanggil "abang". Sementara itu, perempuan yang lebih tua dipanggil sebagai "kakak". Contoh: "Bang/Kak, cabe sekilo berapaan?"
15. Tengok = Lihat
Semua orang Indonesia pastinya tahu arti tengok, yaitu melihat. Namun, daripada mengatakan lihat, orang Medan lebih banyak memakai kata tengok. Contoh: "Kau tengok dulu mukakmu itu. Ada putih-putih."
Bahasa Medan lainnya simak di halaman selanjutnya...
Simak Video "Video: Prabowo Tolak Bantuan Asing, Pemkot Medan Kembalikan Beras dari UEA"
(dpw/dpw)