Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tercatat hanya 5,03% pada tahun 2024 lalu. Persentase ini tumbuh positif sejak pandemi 2020 lalu.
Sebelumnya, ekonomi Sumut tumbuh 5,01% pada tahun 2023, pada tahun 2022 tumbuh sebesar 4,73%, pada tahun 2021 tumbuh 2,61%. Sementara itu, ekonomi Sumut pernah anjlok pada 2020 yang terkontraksi 1,07%.
"Tahun 2024 ekonomi Sumut tumbuh 5,03% yang menunjukkan kondisi yang semakin pulih sejak dilanda pandemi Covid-19 pada tahun 2020," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Asim Saputra, Rabu (5/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data BPS, sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi untuk Pulau Sumatera adalah Sumatera Utara sebesar 1,06%. Kemudian dilanjutkan riau sebesar 0,75%, Sumatera Selatan sebesar 0,70%.
Sementara itu, sumber pertumbuhan ekonomi terendah di Pulau Sumatera sebesar 0,02%, disusul oleh Provinsi Bengkulu sebesar 0,09%.
"Upaya kita yang terus menggairahkan ekonomi Sumut dari berbagai stakeholder tersebut ternyata membangun optimisme baru ternyata di tengah situasi yang sangat dinamis di 2024 dengan event skala nasional maupun event internasional mampu menggerakkan ekonomi kita tetap tumbuh positif," ucapnya.
Menurut pengeluaran, Asim menyebutkan sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumut pada tahun 2024 berasal dari komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 2,72%.
Walau begitu, persentase komponen ini terkontraksi 0,36% dari tahun 2023 yang sempat mencapai 2,79%.
(astj/astj)