Tips Atasi Mental Block Agar UMKM Naik Kelas

Tips Atasi Mental Block Agar UMKM Naik Kelas

Finta Rahyuni - detikSumut
Minggu, 17 Nov 2024 12:05 WIB
Kelas Adsmart
Foto: Finta Rahyuni/detikSumut
Jakarta -

'Mental block' atau suatu ketakutan dan keraguan kerap kali dirasakan oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 'Mental block' ini sangat berakibat fatal karena bisa membuat UMKM tidak berkembang dan terancam tutup.

Bagi para pelaku UMKM yang merasakan 'mental block', perlu menyimak artikel ini.

Seorang enterpreneur yang juga communication coach and professional hypnotgerapist, Qodrisyah Siregar membagikan tips mengatasi 'mental block' untuk para pegiat UMKM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya Qodrisyah menyampaikan bahwa 'mental block' adalah suatu hambatan mental atau psikologis yang menghalangi seseorang untuk berpikir jernih, mengambil keputusan atau mengambil tindakan tertentu. Dalam dunia bisnis 'mental block' ini membuat para UMKM takut atau ragu untuk mengembangkan usahanya.

"Potensi sudah ada, tapi kadang terhambat gara-gara pola pikir. Hambatannya beneran ada nggak? belum tentu,hambatannya kadang hanya ada di pikiran kita. Ternyata setelah dicoba, cuman gitu doang, kita mikir bakalan ribet dan lain-lain, tapi ternyata enggak seperti yang dibayangkan. Nah itu yang menghambat kita disebut mental block," kata Qodrisyah dalam kegiatan Kelas Adsmart-UMKM Naik Kelas yang digelar di Hotel Ibis Styles Medan di Jalan Pattimura, Sabtu (16/11/2024).

ADVERTISEMENT

Biasanya, kata Qodrisyah, pelaku UMKM yang merasakan 'mental block' ini cenderung tidak percaya diri atau ragu dalam mengembangkan usahanya.

"Jadi, sering kali terbelenggu oleh pikiran kita sendiri, sering kali kita terbatasi oleh pikiran, ah gak mungkin, modal saya kan sedikit, saya kan di kampung mana mungkin bersaing dengan produk kota. Nah sering kali yang nggak mungkin itu, bukan karena nggak mungkin, tapi kita yang membatasi diri kita," jelasnya.

Dia menyampaikan bahwa ada beberapa ciri-ciri orang yang mengalami 'mental block'. Pertama adalah takut gagal. Tipe orang seperti ini, kata Qodrisyah, cenderung tidak mau mencoba hal-hal baru karena takut gagal.

Padahal menurutnya, sebagai seorang pengusaha, kegagalan adalah tantangan. Dengan begitu, pengusaha bisa mencari cara lain yang bisa membuat usahanya berhasil, bukan malah ketakutan.

Kedua, adalah ragu-ragu. Orang yang mengalami keraguan dalam dirinya untuk melakukan suatu hal, sama halnya dalam memulai atau mengembangkan UMKM.

Ketiga, yakni merasa tidak cukup atau merasa tidak bisa. Keempat adalah pesimis dengan pertumbuhan bisnis. Kemudian, Qodrisyah menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengalami 'mental block'.

Pertama adalah karena adanya pengalaman gagal di masa lalu. Pengalaman gagal ini membuat para pelaku usaha menghambat dirinya untuk berkembang.

"Padahal apakah pasti kalau dulu gagal, apa akan gagal lagi? Belum tentu, yang penting kita tahu polanya, kita belajar dari situ. Kegagalan masa lalu kalau anda yakin itu belum tentu membuat gagal lagi, kenapa anda takut?," jelasnya.

Faktor kedua adalah budaya dan keyakinan. Beberapa masyarakat, kata Qodrisyah memiliki budaya dan keyakinan yang pada akhirnya membuat masyarakat sulit untuk memulai usaha atau mengembangkan usahanya.

Misalnya, status seorang perempuan yang harus berada di rumah dan tidak diperkenankan untuk membuka bisnis. "Ini keyakinan yang justru salah, sebuah keyakinan yang membuat kita untuk maju," kata Qodrisyah.

Ketiga adalah faktor kurangnya pengetahuan dan keterampilan. Pelaku UMKM atau masyarakat yang tidak mengetahui cara untuk membuka bisnis akan mengalami 'mental block' dan takut untuk memulainya.

Faktor keempat adalah faktor lingkungan. Menurutnya, lingkungan sangat mempengaruhi mental seseorang dalam mengembangkan bisnisnya.

Untuk itu, dia menyarankan pelaku UMKM agar mengikuti komunitas UMKM yang bisa menjadi wadah untuk belajar dan saling bertukar pikiran.

"Kalau anda tidak berada dalam lingkungan yang tepat, biasanya kayak pemadam kebakaran, begitu kita lagi semangat-semangatnya mau bisnis, begitu cerita sama orang di sekitar kita, nggak usah, nanti rugi dan lain-lain ," sebutnya.

Qodrisyah menyebut 'mental block' ini harus diatasi. Cara mengatasinya awalnya adalah dengan memikirkan hal-hal yang positif. Menurutnya, pikiran yang negatif akan membuat seseorang gagal mendapatkan tujuannya.

"Kalau kita bisa mengubah pikiran kita makan akan semakin mudah kita mencapai tujuan kita. Jaga pikiran anda, karena pikiran itu akan menjadi kata-kata . Sebagai seorang pengusaha, kita harus melatih mindset kita untuk bertumbuh, yang bisa mengatasi mental block," jelasnya.

"Kalau hari ini masih mengeluarkan kata kata negatif, self talk, Hal-hal yang anda katakan kepada diri anda sendiri adalah self talk. Self talk ini navigator dari kita, pikiran itu larinya ke mana tergantung apa yang kita katakan pada diri kita.

Kata itu bisa membentuk perasaan kita. Kalau kita tiap hari banyak mengeluh, banyak omongin negatif, kita sedang merusak diri kita sendiri," sambung Qodrisyah.

Dalam kegiatan ini, ada puluhan pelaku UMKM yang hadir. Mereka memiliki usaha mulai dari makanan hingga pakaian. Para pelaku UMKM ini tampak antusias mengikuti kelas tersebut.

Selain membahas soal 'mental block', ada juga pemaparan dari KaDept Adsmart Iqbal Arief Ismail yang membahas cara beriklan dengan harga yang murah di detikcom, bagi para pelaku UMKM.

Kemudian, ada juga booth IQOS yang tersedia di areal pintu masuk. Beberapa peserta tampak mendatangi booth tersebut dan membeli produknya.



Hide Ads