Harga Cabai Merah Anjlok, Sumut Deflasi 0,04% April 2024

Harga Cabai Merah Anjlok, Sumut Deflasi 0,04% April 2024

Kartika Sari - detikSumut
Kamis, 02 Mei 2024 22:21 WIB
Warga memilih cabai di salah satu jongko (kios) di Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat, Rabu (28/2/2024). Menurut pedagang, menjelang Bulan Suci Ramadhan harga cabai tanjung di Pasar Kosambi mengalami kenaikan dari Rp100 ribu hingga mencapai Rp120 ribu per kilogram, sedangkan cabai merah rawit dan cabai merah keriting dari Rp80 ribu menjadi Rp100 per kilogram. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/nym.
Cabai Merah (ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)
Medan - Provinsi Sumatera Utara mengalami deflasi 0,04 persen pada April 2024 ini. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau sumbang inflasi tertinggi dari 11 kelompok pengeluaran.

"Inflasi di bulan April kita mencatat deflasi 0,04 persen. Harga relatif lebih stabil di Sumut," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Nurul Hasanuddin, Kamis (2/5/2024).

Berdasarkan data BPS Sumut, ada lima komoditi bahan pokok yang mencatat andil deflasi tertinggi. Di antaranya ada cabai merah yang deflasi sebesar 0,39 persen, kemudian ada tomat 0,10 persen, cabai rawit 0,09 persen, daging ayam ras 0,05 persen, dan ada telur ayam ras yang ikut deflasi 0,04 persen.

Hasan menyebutkan bahwa cabai merah mulai mengalami penurunan harga yang menyebabkan deflasi pada bulan April ini. Padahal, harga cabai merah sebelumnya masih sulit untuk dikendalikan.

"Cabai merah pada bulan Maret masih belum terkendali tapi bulan April menyumbang deflasi tertinggi di 0,39 persen andilnya. Kalau dililhat dari delapan kota itu kita lihat deflasi terdalamnya adalah Deli Serdang dengan andil 0,62 persen," ujarnya.

Selain itu, beras juga turut mengalami deflasi 0,02 persen di Sumut. Andil deflasi beras terbesar berada di Labuhanbatu sebesar 0,22 persen.

"Beras menyumbang deflasi 0,02 persen secara bulanan. Harga sudah mulai terkendali dengan penurunan harga beras yang relatif. Yang paling dalam deflasinya itu di Labuhanbatu sebesar 0,22 persen," kata Hasan.

Namun begitu, deflasi dapat tertahan dengan adanya harga bawang merah yang terus meroket naik pada bulan April ini. Tercatat, komoditi ini menyumbang inflasi tertinggi per April yang mencapai 0,22 persen.

"Bawang merah secara nasional menjadi perhatian besar karena harga yang cukup tinggi. Pada April 2024 ini, komoditas ini andilnya mencapai 0,22 persen. Kalau kita lihat dari 8 kota IHK, bawang merah terpotret inflasi semua dengan andil tertinggi itu ada Kabupaten Karo 0,56 persen dan Deli Serdang sebesar 0,28 persen," jelas Hasan.




(astj/astj)


Hide Ads