Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengalami deflasi 0,07 persen per Oktober 2023. Ada lima komoditi yang menyebabkan deflasi terjadi, padahal September 2023 lalu masih terjadi inflasi 0,37 persen.
"Gabungan lima kota IHK mengalami deflasi 0,07 persen per Oktober 2023. Terjadinya deflasi ini disebabkan kelompok makanan yang deflasi 0,14 persen," jelas Statistis Utama BPS Sumut Misfaruddin, Rabu (1/11/2023).
Berdasarkan data dari BPS Sumut, komoditas yang menyumbang deflasi tertinggi seperti cabai merah 0,16 persen, tomat 0,05 persen, telur ayam ras 0,02 persen, dan cabai 0,02 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cabai merah menyumbang deflasi tertinggi itu sebesar 0,16 persen," ujarnya.
Seperti diketahui, harga cabai merah pada awal Oktober sempat anjlok seharga Rp 30 ribu per kg. Sementara itu, beberapa komoditi yang menahan deflasi di Sumut dengan mengalami inflasi diantaranya ada beras sebesar 0,08 persen, bensin 0,04 persen, daging ayam ras 0,03 persen, cabai rawit 0,02 persen, dan emas perhiasan 0,02 persen.
Namun begitu, apabila dilihat secara tahunan, Sumut mengalami inflasi YoY sebesar 2,6 persen, lebih tinggi dibanding nasional sebesar 2,56 persen.
Adapun beberapa komoditi pengaruh inflasi secara tahunan seperti beras sebesar 0,69 persen, rokok kretek filter sebesar 0,25 persen, tomat 0,18 persen, daging ayam ras 0,14 persen, dan akademi sebesar 0,13 persen.
(astj/astj)