BI Prediksi Harga Cabai Merah di Sumut Turun Bulan September

BI Prediksi Harga Cabai Merah di Sumut Turun Bulan September

Kartika Sari - detikSumut
Senin, 27 Jun 2022 21:57 WIB
Cabai merah di Pasar MMTC Medan (Kartika/detikSumut)
Cabai Merah (Foto: Kartika Sari/detikSumut)
Medan -

Harga cabai merah di Sumatera Utara saat ini mengalami lonjakan. Bank Indonesia (BI) memprediksi harga cabai baru akan turun tiga bulan mendatang.

Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut Ibrahim mengungkapkan bahwa fenomena meroketnya harga cabai merah di Sumut saat ini pernah terjadi tahun 2019 lalu.

"Kita lihat cabai merah, harga puncak yang terjadi saat ini pernah terjadi pada tahun 2019. Tetapi ketika kita melakukan gerakan bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan satgas terkait, itu Alhamdulillah bisa turun saat September 2019 lalu," ungkap Ibrahim dalam agenda Bincang Bareng Media di Kantor BI Kpw Sumut, Senin (27/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibrahim mengatakan bahwa BI Sumut memperkirakan kondisi akan kembali normal pada bulan September mendatang apabila bercermin pada tahun 2019 lalu.

"Nah kita perkirakan, apakah jangan-jangan sampai bulan September juga akan turun. Karena panennya juga sudah selesai, jadi pasokan berkurang. Ada gangguan cuaca sehingga mau tak mau kita juga harap-harap cemas karena di tempat lain juga mengalami gangguan seperti itu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Terkait hal ini, Ibrahim meminta sinergitas dari tim TPID agar tetap memantau pasokan dan pergerakan harga.

"Kita harapkan dengan sinergi teman-teman Dari TPID dan berbagai Kabupaten/kota. Ini kita pastikan ketika ada lonjakan harga, kita cek pasokannya. Kalau tidak cukup, apa yang terjadi, apakah ada hambatan distribusinya," tutur Ibrahim.

Tak hanya itu, Ibrahim juga terus melakukan pemantauan dari lingkup masyarakat dan meminta masyarakat untuk tidak melakukan penimbunan dan dapat belanja dengan bijak.

"Kita tetap melakukan komunikasi kepada masyarakat untuk belanja bijak sesuai kebutuhan dan tidak ada penimbunan. Ini yang kita harapkan masih bisa disampaikan kepada masyarakat sehingga tidak menambah permasalahan," tuturnya.

BI dan Pemprov Sumut Akan Buat Aplikasi Pola Tanam. Simak Halaman Berikutnya:

Di sisi lain Ibrahim mengatakan pihaknya bersama Biro Perekonomian Pemprov Sumut akan berencana membuat aplikasi untuk pemetaan pola tanam di Sumut. Adapun pola tanam ini nantinya akan berfokus untuk antar waktu dan antarwilayah.

"Kalau pola antarwaktu nanti akan berfokus dengan curah hujan yang sesuai, tidak menumpuk pada waktu tertentu yang setelah itu akan lama kosong. Jadi ketika ada masa yang tidak ada tanamnya, bisa disesuaikan dengan pola tanam baru di situ," ungkapnya.

Menurut Ibrahim, saat ini pemerintah dalam tahap pemetaan untuk menghitung daerah dengan kebutuhan irigasi agar dapat mencukupi.

"Pemerintah saat ini lagi menghitung kebutuhan irigasi yang paling membutuhkan itu di daerah mana, antarwaktunya yang di masing-masing bulannya itu cukup baik di daerah mana dan sudah merata," lanjutnya.

Ibrahim melihat masyarakat cenderung panik saat melihat harga cabai merah meroket. Hal ini dimanfaatkan petani untuk menanam cabai serentak yang ternyata membuat pasokan melimpah dan harga menjadi anjlok.

"Kalau pada saat sekarang ini ya sudah terbaca ada pola dua tahunan ataupun pola tiga tahunan. Saat ini harga cabai seharga lebih dari Rp 100 ribu. Tidak lama lagi semua orang akan berlomba menanam cabai. Dan itu seperti tiga tahun lalu yang kemudian harga jadi jeblok, orang kapok lagi menanam. Ini perlu ada mekanisme," kata Ibrahim.

Terkait hal ini, Ibrahim berharap pola pikir masyarakat dapat berubah dengan bijak dan dapat mendukung efektivitas penanaman berdasarkan waktu dan daerah yang tepat.

"Ini tidak bisa diselesaikan dalam jangka pendek. Tetapi ketika kita lakukan secara berkelanjutan kepada Tim TPID, penyuluh pertanian, nah diharapkan adanya sinergitas. Kami dengan Pemprov Sumut sudah mengindetifikasi mengenai aplikasi untuk menentukan daerah yang dapat dilakukan penanaman disesuaikan waktu dan daerahnya jadi dapat berjalan rapi," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Harga Cabai Rawit Merah Meroket, Tembus Rp 120 Ribu/Kg"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)


Hide Ads