.webp)
Kondisi aspal di Jalan Dr Mansyur, Kota Medan, tepat di depan kampus Universitas Sumatra Utara (USU) dipenuhi lubang. Banyaknya lubang di depan kampus USU ini dikeluhkan oleh pengemudi ojek online (ojol) yang sering melintas.
Salah seorang pengemudi ojol, Wahyu yang tengah mengecek aplikasi di tepi jalan Dr Mansyur mengatakan kondisi lubang sangat mengganggu pengendara.
"Mengganggu lah, karena ban sering nyelip juga kalau lewat," ujar Wahyu kepada detikSumut, Rabu (19/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari amatan di sepanjang aspal Jalan Dr Mansyur, terdapat lebih dari lima titik yang dipenuhi lubang. Di antaranya di depan pintu 3 dan pintu 4 kampus USU.
Beberapa lubang terlihat sudah dikeruk untuk ditempel aspal baru.
"Lubangnya sudah lama, tapi dikeruk tipis seperti ini baru-baru saja. Sekitar satu minggu yang lalu. Sepertinya mau ditempel, tapi enggak tahu kapan," tambahnya.
Wahyu mengaku dirinya sering melihat jalanan di Kota Medan yang berlubang. Beberapa di antaranya, kata dia, sering hanya ditempel dan menjadikan jalanan tidak rata.
"Jalanan di Medan banyak yang berlubang. Terus cuma ditempel, jadinya kan enggak nyaman dilewati," kata dia.
Dikatakan Wahyu, setiap jalan berlubang yang dikeruk untuk ditempel kembali juga sering memakan waktu yang lama.
"Kaya ginilah misalnya, udah dikeruk tipis untuk ditempel, tapi enggak tahu kapan ditempelnya. Lama lagi itu biasanya," ujarnya.
Pengemudi ojol lainnya, Anto mengaku kondisi aspal yang berlubang mengganggu dirinya dan para rekan pengemudi ojol untuk bekerja. Hal ini karena pengemudi ojol selalu melewati jalanan untuk mengantar penumpang dan pesanan.
"Sangat mengganggu lah, apalagi kita yang ojol ini. Sehari-hari kan kita kerjanya melewati jalan-jalan ini," katanya.
Ia berharap Pemerintah Kota Medan dapat meningkatkan perawatan dan kualitas jalan.
"Harapannya lebih diperhatikan lagi perawatannya, kualitasnya juga. Soalnya kalau berlubang ini kita enggak cuma kesusahan tapi juga bahaya untuk kami yang bekerja di jalan ini," tutupnya.
(mjy/mjy)
