Jalan 10 ribu langkah setiap hari begitu populer karena dianggap memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Tapi, berdasarkan penelitian terbaru, jalan 7 ribu langkah bisa mencegah terjadinya kematian dini.
Target jalan 10 ribu langkah sehari kemungkinan besar berasal dari kampanye pemasaran pedometer awal yang diproduksi di Jepang oleh Yamasa Clock and Instrument Company. Dikenal dengan Manpo-kei, atau pengukur 10.000 langkah.
Dr Melody Ding, profesor kesehatan masyarakat i Universitas Sydney, bersama tim peneliti meninjau 31 studi berbeda tentang dampak jumlah langkah terhadap kesehatan, termasuk penyakit kardiovaskular, demensia, diabetes tipe 2, kanker, gejala depresi, dan kematian dini, menurut studi yang diterbitkan Rabu di jurnal The Lancet Public Health.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dibandingkan dengan orang yang berjalan 2.000 langkah sehari, rata-rata aktivitas minimal orang dewasa, orang yang berjalan 7.000 langkah setiap hari memiliki risiko kematian 47 persen lebih rendah akibat semua penyebab. Orang dewasa yang lebih aktif juga memiliki risiko penyakit kardiovaskular 25 persen lebih rendah dan risiko demensia 38 persen lebih rendah.
"Jika memungkinkan, menargetkan 7.000 langkah sehari merupakan tujuan yang baik," kata penulis utama studi Dr Melody Ding, profesor kesehatan masyarakat di Universitas Sydney, dikutip detikHealth dari CNN.
Banyak orang yang menganggap 10.000 langkah sebagai tanda mereka cukup bergerak dalam sehari, tetapi angka tersebut tidak didasarkan pada bukti yang kuat.
"Lebih dari 7 ribu langkah tidak berbahaya, dan bahkan mungkin menawarkan beberapa manfaat tambahan," kata Ding.
"Jika seseorang sudah sangat aktif dan melakukan 10 ribu langkah lebih sehari, mereka pasti tidak perlu menahan diri dan kembali ke 7 ribu langkah!"
Perbanyak Gerak. Baca Halaman Berikutnya...
Studi ini merupakan meta-analisis, yang menganalisis bukti dari berbagai studi dan merupakan salah satu jenis penelitian berkualitas tinggi untuk membuat rekomendasi klinis.
Jalan Sebentar di Tempat Kerja
Gulati, Direktur Kardiologi Preventif di Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles menyebut banyak orang yang kurang gerak, padahal dasar tubuh manusia adalah aktif. Masuk akal jika kurang bergerak dikaitkan dengan lebih banyak masalah kesehatan.
"Semakin sedikit bergerak, semakin sedikit otot terlibat, semakin sedikit pula ekserkin, yaitu zat kimia khusus yang dilepaskan saat kontraksi otot yang bermanfaat untuk mengurangi tingkat peradangan, menjaga kesehatan pembuluh darah, tetapi juga meningkatkan sensitivitas insulin dan tekanan darah, serta mungkin berdampak pada fungsi kognitif," ujarnya.
"Karena semakin sedikit gerakan tersebut, tingkat semua kondisi yang merugikan meningkat."
Aktivitas fisik juga meningkatkan kekuatan otot, yang dapat membantu melindungi dari risiko mudah cedera dan patah tulang, kata Gulati. Dari perspektif kardiovaskular, olahraga dikaitkan dengan tekanan darah yang lebih rendah dan respons yang lebih baik terhadap insulin.
Dokter menyarankan untuk bangun setiap jam di tempat kerja demi berjalan kaki selama lima menit. Hal itu menandakan aktivitas selama 45 menit dalam sehari. Jika naik bus atau kereta, turunlah satu atau dua halte lebih awal dan berjalan kakilah di sisa perjalanan.
"Ini akan menambah beberapa menit perjalanan, tetapi setiap menit tersebut akan dihabiskan untuk aktivitas fisik,Semuanya bertambah sedikit demi sedikit selama satu hari dan satu minggu," katanya.
Simak Video "Video Aktivitas Fisik Dapat Kurangi Risiko Stroke"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)